
Tarik Investasi, Thom Lembong Cuma Dapat Rp 585 M di 2020
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
11 September 2019 15:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan anggaran BKPM untuk tahun anggaran hanya mendapatkan Rp 585,5 miliar.
Lebih lanjut, Thomas merinci, dari anggaran tersebut, sebesar Rp 298,1 miliar akan digunakan untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di BKPM. Sementara, untuk meningkatkan daya saing penanaman modal, BKPM menganggarkan dana sebesar Rp 287,4 miliar.
Anggaran setengah triliun untuk BKPM, menurut sebagian anggota komisi VI DPR dinilai terlalu minim untuk meningkatkan investasi.
Menurut salah satu anggota Komisi VI DPR Primus Yustisio mengatakan, sebagai lembaga yang digadang-gadang untuk naik kelas menjadi kementerian, seharusnya anggaran yang didapatkan bisa ditingkatkan.
Hal senada juga disampaikan oleh Pimpinan Rapat Komisi VI, Teguh Juwarno. Menurut Teguh, setidaknya anggaran BKPM untuk tahun anggaran 2020 bisa ditambah sekitar Rp 205 miliar.
"Dengan berat hati, kami harus sampaikan, apa yang diharapkan BKPM terutama dukungan untuk menyukseskan OSS [...] untuk itu perlu diusulkan tambahan anggaran," ujarnya dalam melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan BKPM di DPR, Rabu (11/9/2019).
Menanggapi hal itu, Thom berspekulasi, bahwa sesungguhnya untuk meningkatkan investasi, anggaran di lembaganya bukan salah satu bagian komponen terpenting. Oleh karena itu, dirinya tidak seagresif menteri yang lain untuk meminta anggaran lebih.
Pasalnya, menurut Thom, untuk meningkatkan investasi, yang perlu dikedepankan adalah sistem regulasi dalam berinvestasi.
"Saya tak mau berlebihan menekankan peran anggaran. Anggaran penting, tapi terus terang, sistem investasi yang seharusnya dikedepankan," tuturnya.
Untuk diketahui, BKPM merilis realisasi investasi pada triwulan II-2019, investasi tumbuh 13,7% menjadi Rp 200,5 triliun dari Rp 176,3 triliun pada triwulan II-2018 lalu.
Secara keseluruhan, investasi dari Januari 2019 sampai dengan Juni 2019, sebesar Rp 395,6 triliun atau telah mencapai 49,9% dari target investasi 2019 yang sebesar Rp 792 triliun.
(dru) Next Article Bos BKPM: Ibu Kota Baru Harus Pakai Kendaraan Listrik
Lebih lanjut, Thomas merinci, dari anggaran tersebut, sebesar Rp 298,1 miliar akan digunakan untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di BKPM. Sementara, untuk meningkatkan daya saing penanaman modal, BKPM menganggarkan dana sebesar Rp 287,4 miliar.
Anggaran setengah triliun untuk BKPM, menurut sebagian anggota komisi VI DPR dinilai terlalu minim untuk meningkatkan investasi.
Hal senada juga disampaikan oleh Pimpinan Rapat Komisi VI, Teguh Juwarno. Menurut Teguh, setidaknya anggaran BKPM untuk tahun anggaran 2020 bisa ditambah sekitar Rp 205 miliar.
"Dengan berat hati, kami harus sampaikan, apa yang diharapkan BKPM terutama dukungan untuk menyukseskan OSS [...] untuk itu perlu diusulkan tambahan anggaran," ujarnya dalam melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan BKPM di DPR, Rabu (11/9/2019).
Menanggapi hal itu, Thom berspekulasi, bahwa sesungguhnya untuk meningkatkan investasi, anggaran di lembaganya bukan salah satu bagian komponen terpenting. Oleh karena itu, dirinya tidak seagresif menteri yang lain untuk meminta anggaran lebih.
Pasalnya, menurut Thom, untuk meningkatkan investasi, yang perlu dikedepankan adalah sistem regulasi dalam berinvestasi.
"Saya tak mau berlebihan menekankan peran anggaran. Anggaran penting, tapi terus terang, sistem investasi yang seharusnya dikedepankan," tuturnya.
Untuk diketahui, BKPM merilis realisasi investasi pada triwulan II-2019, investasi tumbuh 13,7% menjadi Rp 200,5 triliun dari Rp 176,3 triliun pada triwulan II-2018 lalu.
Secara keseluruhan, investasi dari Januari 2019 sampai dengan Juni 2019, sebesar Rp 395,6 triliun atau telah mencapai 49,9% dari target investasi 2019 yang sebesar Rp 792 triliun.
(dru) Next Article Bos BKPM: Ibu Kota Baru Harus Pakai Kendaraan Listrik
Most Popular