Bos BKPM: Ibu Kota Baru Harus Pakai Kendaraan Listrik
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
30 April 2019 13:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke luar Pulau Jawa berpotensi menjadi stimulan investasi dengan skala sangat besar. Demikian disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong dalam keterangan pers di kantor pusat BKPM, Jakarta, Selasa (30/4/2019).
"Jadi kalau wacananya proyek USS 33 miliar atau lebih dari Rp 400 triliun itu jumlah investasi yang sangat besar. Saya menyambut ini dengan sangat-sangat positif andai kata perpindahan ibu kota ini bisa benar-benar dijalankan," ujarnya.
Menurut Tom, ibu kota baru nanti, terlepas dari lokasinya, harus benar-benar visioner disertai lompatan ke teknologi tercanggih. Sebagai contoh penggunaan angkutan kargo dengan drone, autonomous car, dan kendaraan berbasis listrik, bukan bahan bakar minyak (BBM).
"Itu akan memancing investasi tinggi," kata Tom yang juga mantan menteri perdagangan itu.
Dalam kesempatan itu, Tom juga menyinggung Belt and Road Initiative (BRI) yang digawangi Pemerintah China. Pekan lalu, Tom beserta Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan rombongan menemui jajaran pemerintah Negeri Tirai Bambu terkait hal itu.
"Observasi saya program BRI ini sedang dalam periode transisi dari tadinya tertutup, tidak begitu transparan, dan eksklusif akan menjadi lebih terbuka dan inklusif," ujarnya.
"Jadi banyak pelajaran yang kami ambil dalam empat tahun terakhir BRI. Tp yang saya lihat dari pertemuan di Beijing kemarin China dan mitra-mitranya termasuk Indonesia sangat committed, tapi perlu ada perbaikan-perbaikan dalam tata cara implementasinya," kata Tom.
Simak video terkait pemindahan ibu kota di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Fokus Investasi RI: Pariwisata dan Ekonomi Digital!
"Jadi kalau wacananya proyek USS 33 miliar atau lebih dari Rp 400 triliun itu jumlah investasi yang sangat besar. Saya menyambut ini dengan sangat-sangat positif andai kata perpindahan ibu kota ini bisa benar-benar dijalankan," ujarnya.
"Itu akan memancing investasi tinggi," kata Tom yang juga mantan menteri perdagangan itu.
![]() |
Dalam kesempatan itu, Tom juga menyinggung Belt and Road Initiative (BRI) yang digawangi Pemerintah China. Pekan lalu, Tom beserta Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan rombongan menemui jajaran pemerintah Negeri Tirai Bambu terkait hal itu.
"Observasi saya program BRI ini sedang dalam periode transisi dari tadinya tertutup, tidak begitu transparan, dan eksklusif akan menjadi lebih terbuka dan inklusif," ujarnya.
"Jadi banyak pelajaran yang kami ambil dalam empat tahun terakhir BRI. Tp yang saya lihat dari pertemuan di Beijing kemarin China dan mitra-mitranya termasuk Indonesia sangat committed, tapi perlu ada perbaikan-perbaikan dalam tata cara implementasinya," kata Tom.
Simak video terkait pemindahan ibu kota di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Fokus Investasi RI: Pariwisata dan Ekonomi Digital!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular