Minyak Sawit Dibalas Air Susu, Cara RI Lawan Eropa?

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
06 September 2019 15:10
Eropa mengancam biodiesel RI, Indonesia melawan dengan rapatkan barisan untuk menjegal produk susu dan turunannya yang berasal dari Eropa.
Foto: Kelapa sawit (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa mengganjal biodiesel RI. Kali ini, giliran Indonesia melawan dengan mematangkan rencana pengenaan bea masuk untuk produk susu dan turunannya yang berasal dari benua tersebut. 

Pemerintah segera merapatkan barisan menindaklanjuti recana pengenaan bea masuk 20-25% terhadap produk susu dan turunan (dairy product) Uni Eropa.



Rencana pengenaan bea masuk tersebut dikecam Uni Eropa. Atas dasar ini, Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan dan kementerian terkait akan menggelar rapat terkait dalam waktu dekat.

"Kita koordinasikan semua. Jadi perlakuan retaliasi kan konsekuasinya ke mana-mana. Kita akan rapat koordinasi," kata Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono di kantornya, Jumat (6/9/2019).

Ia mengatakan saat ini belum ada pembahasan terkait bea masuk dairy product. Pemerintah Indonesia, menurutnya, juga belum melakukan pertemuan lanjutan dengan UE.

"Belum (ada pertemuan). Nanti kan lewat kita juga, dulu kan kita yang ini Menko, Mendag sama teman-teman dari Menlu," ujarnya.

Langkah Indonesia menerapkan bea masuk dairy product merupakan balasan terhadap UE yang menerapkan bea masuk biodiesel 8-18% Indonesia.

Head of the Economic and Trade Section Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Raffaele Quarto, mengatakan wacana bea masuk dairy product melanggar ketentuan World Trade Organization (WTO). Ia juga mengatakan hal itu akan berdampak buruk pada perekonomian Indonesia.

"Inisiasi ini tentunya melanggar peraturan WTO. Tak hanya itu, hal ini juga tak baik untuk perekonomian Indonesia," tutur Raffaele dalam media briefing kerja sama Uni Eropa dan Indonesia terkait kelapa sawit, di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (5/9/2019) dikutip dari detikcom.

[Gambas:Video CNBC]


(gus) Next Article Pantang Mundur, RI Lanjut Gugat Uni Eropa ke WTO Soal Sawit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular