
Jadi Subholding Gas, Volume Distribusi PGN Bisa Naik 2x Lipat
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
30 August 2019 18:37

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) telah melakukan pembangunan dan pengembangan berbagai infrastruktur gas bumi yang mampu menjangkau semua segmen pasar.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menjelaskan, untuk menyediakan energi gas bumi, program pembangunan infrastruktur yang akan dibangun di antaranya membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, 7 LNG filling station untuk truk/kapal, 5 FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 fasilitas LNG untuk memasok kebutuhan berbagai segmen konsumen.
Lebih lanjut, Gigih mengatakan, sampai semester I-2019, perusahaan telah menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD.
"Infrastruktur gas bumi merupakan investasi jangka panjang dengan risiko pasokan dan pasar yang belum terjamin. Namun risiko itu diambil PGN sebagai pionir pemanfaatan gas bumi agar ketahanan energi nasional semakin kokoh," ujar Gigih dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Selain itu, ke depannya, dari segi volume gas yang akan disalurkan, tentunya akan terus berkembang, dan juga dari segi infrastruktur terutama pipa-pipa transmisi dan distribusi, serta jaringan rumah tangga.
"Kami sudah susun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk 2019-2024, di situ kami proyeksikan volume penyaluran gas akan bertambah dari sekarang 800 BBTUD, mungkin bisa dua kalinya, tergantung dari permintaan dan pasokan," imbuhnya.
Saat ini, PGN telah melayani lebih dari 350.000 pelanggan dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.000 km, termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km.
Adapun, melalui sinergi dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) dan entitas anak usahanya, PGN saat ini telah menjadi salah satu perusahaan energi gas bumi terbesar di ASEAN. Melalui upaya pemenuhan pasokan gas berbagai sumber dan dukungan infrastruktur yang akan dibangun, PGN berharap dapat menjadi perusahaan energi kelas dunia yang mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri secara efisien.
"Strategi PGN ini sejalan dengan program pembangunan pemerintah dengan membangun berbagai infrastruktur untuk membuka akses daerah dan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru. Gas bumi bukan lagi sebagai komoditas tapi sebagai bagian dari alat produksi yang akan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi ekonomi nasional," pungkas Gigih.
(dob/dob) Next Article Balkondes PGN Karangrejo Kenalkan Ikon Desa Energi
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menjelaskan, untuk menyediakan energi gas bumi, program pembangunan infrastruktur yang akan dibangun di antaranya membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, 7 LNG filling station untuk truk/kapal, 5 FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 fasilitas LNG untuk memasok kebutuhan berbagai segmen konsumen.
Lebih lanjut, Gigih mengatakan, sampai semester I-2019, perusahaan telah menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD.
Selain itu, ke depannya, dari segi volume gas yang akan disalurkan, tentunya akan terus berkembang, dan juga dari segi infrastruktur terutama pipa-pipa transmisi dan distribusi, serta jaringan rumah tangga.
"Kami sudah susun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk 2019-2024, di situ kami proyeksikan volume penyaluran gas akan bertambah dari sekarang 800 BBTUD, mungkin bisa dua kalinya, tergantung dari permintaan dan pasokan," imbuhnya.
Saat ini, PGN telah melayani lebih dari 350.000 pelanggan dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.000 km, termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km.
Adapun, melalui sinergi dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) dan entitas anak usahanya, PGN saat ini telah menjadi salah satu perusahaan energi gas bumi terbesar di ASEAN. Melalui upaya pemenuhan pasokan gas berbagai sumber dan dukungan infrastruktur yang akan dibangun, PGN berharap dapat menjadi perusahaan energi kelas dunia yang mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri secara efisien.
"Strategi PGN ini sejalan dengan program pembangunan pemerintah dengan membangun berbagai infrastruktur untuk membuka akses daerah dan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru. Gas bumi bukan lagi sebagai komoditas tapi sebagai bagian dari alat produksi yang akan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi ekonomi nasional," pungkas Gigih.
(dob/dob) Next Article Balkondes PGN Karangrejo Kenalkan Ikon Desa Energi
Most Popular