
Direktur Keuangan Baru PGN Berasal dari KPK, Ini Profilnya
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
30 August 2019 16:24

Jakarta, CNBC Indonesia- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PGN Tbk memutuskan merombak direksi dan komisaris.
Usulan perombakan ini datang dari PT Pertamina (Persero), sebagai induk holding BUMN Migas sekaligus pemegang saham dwi warna.
Dua direksi dan satu komisaris independen diberhentikan atas persetujuan 78% pemegang saham. Adapun susunan direksi terbaru PGN adalah sebagai berikut:
Berdasar paparan RUPSLB, ada yang menarik soal jejak rekam Direktur Keuangan terbaru PGN, Arie Nobelta Kaban. Diketahui Arie Nobelta Kaban sebelumnya berkarir sebagai penegak hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lahir pada 7 Januari 1975, Arie diketahui menjabat sebagai team leader investigation KPK dan mengabdi di komisi anti rasuah tersebut sejak April 2008 hingga Agustus 2019.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Auditor di kantor akuntan publik Rasin, Ichwan, & Rekan sejak 2005 hingga 2008.
Sementara, untuk Direktur Infrastruktur dan Teknologi, Redy Ferryanto, diketahui lama berkarir di PT Rekayasa Industri. Redy tercatat bekerja di Rekin sejak 2013 hingga 2018, sebelum akhirnya menjadi Direktur Operasional dan Pengembangan Usaha PT Energi Management Indonesia sejak 2018 kemarin.
(gus/gus) Next Article PGN Gelar RUPSLB Besok, Jadi Rombak Direksi atau Komisaris?
Usulan perombakan ini datang dari PT Pertamina (Persero), sebagai induk holding BUMN Migas sekaligus pemegang saham dwi warna.
Dua direksi dan satu komisaris independen diberhentikan atas persetujuan 78% pemegang saham. Adapun susunan direksi terbaru PGN adalah sebagai berikut:
- Direktur Utama Gigih Prakoso
- Direktur Infrastruktur dan Teknologi Redy Ferryanto
- Direktur Keuangan Arie Nobelta Kaban
- Direktur Komersial Dilo Seno Widagdo
- Direktur Stategi dan Pengembangan Bisnis SyahrialMukhtar
- Direktur SDM dan Umum Desima E Siahaan
Lahir pada 7 Januari 1975, Arie diketahui menjabat sebagai team leader investigation KPK dan mengabdi di komisi anti rasuah tersebut sejak April 2008 hingga Agustus 2019.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Auditor di kantor akuntan publik Rasin, Ichwan, & Rekan sejak 2005 hingga 2008.
![]() |
Sementara, untuk Direktur Infrastruktur dan Teknologi, Redy Ferryanto, diketahui lama berkarir di PT Rekayasa Industri. Redy tercatat bekerja di Rekin sejak 2013 hingga 2018, sebelum akhirnya menjadi Direktur Operasional dan Pengembangan Usaha PT Energi Management Indonesia sejak 2018 kemarin.
![]() |
(gus/gus) Next Article PGN Gelar RUPSLB Besok, Jadi Rombak Direksi atau Komisaris?
Most Popular