PGN Bangun 486 KM Pipa Gas Sampai 2021

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
27 August 2019 18:13
PGN targetkan bangun 486 KM pipa gas sampai 2021
Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menegaskan komitmennya untuk memperkuat dan memperluas pemanfaatan gas bumi di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur di berbagai sektor kelistrikan, industri, transportasi, UMKM dan rumah tangga. (Ist PGN)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah menyelesaikan proyek pembangunan pipa gas sepanjang 486 kilometer (km) sampai dengan 2021.

Proyek tersebut terdiri dari pipa gas Duri-Dumai tahap II sepanjang 67 km, yang nantinya diharapkan akan dapat menyalurkan gas untuk memenuhi kebutuhan Refinery Unit (RU II) Dumai dan rencana pengembangan pipa distribusi Dumai sepanjang 56 km untuk melayani kebutuhan industri, komersial dan rumah tangga di wilayah Dumai, Pekanbaru, dan sekitarnya.



Selain di Duri-Dumai, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah, PGN sedang membangun proyek pipa gas Gresik-Semarang sejauh 267 km yang akan mengalirkan gas dari blok migas Jambaran Tiung Biru. Selain mengalirkan gas, ke PLTGU Tambak Lorok milik PLN, kehadiran jaringan pipa gas berukuran 28 inchi ini juga akan dapat menyalurkan gas untuk industri di wilayah Jawa Tengah. 

Selanjutnya, PGN akan membangun pipa distribusi jalur Semarang-Kendal-Ungaran sepanjang 96 km dengan pipa berukuran 4"- 16" sampai 2021 mendatang untuk memenuhi pemanfaatan kebutuhan energi gas bumi. 

"Jaringan pipa gas ini akan menjamin wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan. Infrastruktur ini juga dapat mendukung berkembangnya sentra industri baru di Jawa tengah sejalan dengan pembangunan tol Trans Jawa," jelas Rachmat, di Jakarta, Selasa (27/8/2019).

Rachmat juga menyatakan, ke depan koneksi infrastruktur gas bumi trans Jawa diharapkan akan tersambung sampai Jawa Barat dan Sumatra sehingga akan meningkatkan kehandalan pasokan serta perluasan pasar gas bumi untuk utilisasi gas bumi domestik.

Lebih lanjut, Rachmat mengatakan, pembangunan berbagai infrastruktur gas itu menjadi prioritas utama PGN, mengingat semakin besarnya kebutuhan energi yang lebih efisien di berbagai wilayah di Indonesia, terutama untuk daerah-daerah yang selama ini belum terjamah gas bumi dan memiliki potensi ekonomi yang sangat baik untuk pengembangan sektor kelistrikan, industri, transportasi, dan rumah tangga.

Adapun, di Jawa Timur, saat ini PGN tengah membangun fasilitas LNG Terminal dengan kapasitas 40 BBTUD untuk meningkatkan realibility dan sustainability pasokan gas bumi yang mengalami kendala karena kondisi sumur gas yang ada. Hal ini untuk mengakomodir kebutuhan kelistrikan, industri dan retail di Jawa Timur yang meningkat.

"Infrastruktur gas adalah kunci bagi optimalisasi pemanfaatan gas bumi yang berkelanjutan serta menjangkau lebih banyak wilayah dan pasar," pungkas Rachmat.

Sesuai rencana kerja PGN sampai  dengan 2024, perusahaan akan  membangun sejumlah infrastruktur baru  diantaranya membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, 7 LNG filling station untuk truk/kapal, 5 FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga dan 17 fasilitas LNG untuk mensuplai kebutuhan kelistrikan dan menjangkau wilayah geografis dengan karakteristik kepulauan di seluruh wilayah Indonesia.


(gus/gus) Next Article PGN dan PRPP Kolaborasi Dalam Penyediaan Gas di GRR Tuban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular