Biar Tak Byarpet, PLN Tambah 2 GITET di Sumatra

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 August 2019 11:45
PLN membangun dua GITET (gardu induk tegangan tinggi) di Sumatra untuk perkuat sistem kelistrikan
Foto: PT PLN (Persero) membangun dua Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) berkapasitas 150kV di Sungai Rumbai. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Muara Labuh, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) membangunan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) pertama yang berlokasi di Muala Labuh dan Sungai Rumbai. Kedua gitet ini diharapkan menyediakan kondisi listrik yang lebih stabil sehingga mendukung masuknya investasi baru untuk membangun industri di kawasan ini.

Vice President Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah mengakatan kedua daerah ini selama ini mendapatkan pasokan listrik dari gardu di Kiliranjao dan Solok. Kondisi wilayah yang berjauh, selama ini membuat penyarulan listrik ke Muara Labuh dan Sungai Rumbai sering terganggu.




"Dua gardu induk yang dibagun ini memiliki kapasitas sebesar 150kV. Listriknya nanti akan disalurkan untuk penggunaan untuk masyrakat sekitar Sungai Rumbai dan bisa juga dikirimkan untuk penggunaan di Muara Labuh. Manfaatnya bisa meningkatkan keandalan listirk di wilayah ini," kata Dwi di Muara Labuh, Minggu (25//8/2019).

Adapun gardu di Sungai Rumbai, Dharmasraya ini diharapkan akan dapat mulai terlektrifikasi alias beroperasi penuh bulan depan, September 2019. Saat ini gardu induk ini tengah melakukan proses commisioning untuk mengetes kesiapan peralatan yang sudah terpasang.

Selanjutnya akan dilanjutkan dengan beroperasinya gardu yang berlokasi di Muara Labuh, saat ini PLN mengakui tengah mengetes ketersambungan antara kedua daerah yang terpisah 96 kilometer road atau 192 kilometer sirkit yang terbentang sebanyak 292 saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET).

Kedua gardu ini nantinya tak hanya akan memperoleh pasokan listrik dari Tol Listrik Sumatera saja, namun juga akan mengirimkan daya ke tol tersebut. Daya ini diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLPT) Muara Laboh bertegangan 80MW.

Adapun PLTP ini akan melakukan operasi komersial pembangkit listrik (Commercial Operation Date/COD) pada Desember 2019 mendatang. Nantinya PLTP ini akan terus meningkatkan kapasitas produksinya sampai dengan 220MW.

Manajer Unit Pelaksana Proyek Jaringan Sumatera Barat Hendro Prasetyawan mengatakan proses pembangunan dua gardu ini memakan waktu kurang lebih 14 bulan, sejak tahun lalu. Pembangunannya terbilang berat sebab untuk menyambungkan kedua daerah ini, PLN harus menembus hutan dan perkebunan yang terbentang antara keduanya.

Belum lagi, secara geografis posisi wilayah Muara Labuh yang dinilai berada jauh dari wilayah manapun sehingga pengangkutan logistik cukup terhambat.

"Namun dari sisi teknis seperti pembebasan lahan dan kerja sama dengan warga sekitar tidak ada masalah. Prosesnya lancar dengan mengikutsertakan 30% warga lokal sebagai pekerja non-teknis," kata dia di kesempatan yang sama.

Biar Tak Byarpet, PLN Tambah 2 GITET di Sumatra Foto: Infografis/Proyek Tol Listrik Jokowi/Edward Ricardo

(gus) Next Article Tamatnya Riwayat 4 Pembangkit BBM Berkat Tol Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular