Seorang petugas memantau kondisi PLTD Wua-wua di Kendari, Sultra. Jumat (18/10/19). CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
PLTD Wua-wua yang merupakan PLTD tertua di Sultra, merupakan satu dari beberapa PLTD yang dinonaktifkan seperti PLTD Kolaka, PLTD Lasusua, PLTD Lambuya. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Di lain sisi, mesin pembangkit ini tergolong spesial dari usianya. Dibandingkan dengan pembangkit lain, sedangkan PLTD Wua wua sudah beroperasi sejak 1960. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Pada era keemasan nya pembangkit listrik tenaga diesel ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah byang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Sebanyak empat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini berhenti beroperasi berkat hadirnya tol listrik. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Penonaktifan PLTD ini diklaim PLN dapat menekan konsumsi Bahan Bakar minyak sebanyak 22.615 liter perharinya. Atau kurang lebih 678.450 Liter/bulan, sehingga dapat menekan biaya pokok produksi. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Usia 59 tahun ini menjadikannya sebagai pembangkit tertua di Sulawesi Tenggara. Hal tersebut dilakukan menyusul selesainya pembangunan jaringan interkoneksi atau tol listrik PT PLN Persero di Sulawesi. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki