
Tol Listrik Sumatera Bikin PLN Hemat Rp 163 M per Bulan
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
10 March 2020 14:21

Medan, CNBC Indonesia - Rampungnya pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kiloVolt (kV) yang dijadikan backbone kelistrikan di Sumatera berdampak positif. SUTET ini juga dikenal dengan nama Tol Listrik Sumatera tahap 1.
Vice President Konstruksi Jaringan Regional Sumatera PT PLN (Persero), Binara Nainggolan, menjelaskan bahwa transmisi ini merupakan backbone penyaluran energi listrik dari Sistem Sumatera Bagian Selatan menuju Sumatera Bagian Utara atau sebaliknya. SUTET 275 kV Sumatera dioperasikan membentang dari Lahat - Pangkalan Susu sepanjang 2.936 kilo meter sirkuit (kms).
Transmisi ini melibatkan jumlah tower sebanyak 3.789 tower serta 14 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang nantinya akan diselesaikan untuk jalur Pangkalan Susu - Sigli dan Lahat -Lampung. Dalam pengerjaannya tol listrik Lahat - Pangkalan Susu menyerap hingga 10.988 tenaga kerja.
Dengan Tol Listrik Sumatera ini, diperkirakan penghematan pasca interkoneksi mencapai Rp 163 miliar per bulan. Penghematan tersebut mulai terasa sejak masa operasional yang berlangsung mulai 30 September 2019 lalu.
"Dengan adanya Tol Listrik Sumatera 275 kV maka keandalan listrik Sumatera akan semakin meningkat dan bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik di Sumatera," kata Binara Nainggolan, di Medan, Selasa (10/3/20).
Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa listrik 275 kV ini mampu mengevakuasi daya hingga 2.000 MW dari Sumatera Selatan menuju Sumatera Utara. Kondisi ini juga menopang keseimbangan distribusi listrik.
Terlebih, di Sumatera Bagian Selatan saat ini kelebihan pasokan listrik. Selain itu juga terdapat cadangan batubara sebagai energi primer yang dimanfaatkan sebagai pembangkit PLTU Mulut Tambang
"Dengan adanya tol listrik ini biaya pokok penyediaan (BPP) akan lebih murah dan listrik Sumatera akan semakin andal, karena coveragenya mencakup seluruh pulau, sehingga kekhawatiran kekurangan pasokan listrik bisa teratasi," tambah Binara.
Sebagai informasi, tol listrik dinyatakan layak beroperasi setelah sebelumnya pada 29 Juni 2019 berhasil mendapatkan Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV.
Dengan terbitnya rekomendasi layak bertegangan ini menjadi tonggak sejarah baru sistem kelistrikan di Indonesia mengingat ini pertama kali SUTET 275 kV beroperasi dari Sumsel hingga ke Sumut yang nantinya juga akan berlanjut ke Aceh dan Lampung.
Manfaat dari Tol Listrik Sumatera ini adalah untuk mengevakuasi daya listrik murah yang dihasilkan oleh pembangkit mulut tambang di Sumatera Selatan menuju ke utara Sumatera. Hal ini ke depan akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatera juga meningkatkan keandalan karena sudah terinterkoneksinya listrik dari Selatan hingga Utara Sumatera.
Dengan listrik yang andal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar di setiap provinsi. PLN akan siap melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik yang besar sesuai lokasi yang ditetapkan oleh Pemda setempat.
Ke depan SUTET 275 kV akan terus dikembangkan ke arah utara sampai Aceh. Rampungnya pengerjaan tol listrik tidak terlepas dari bantuan seluruh stakeholder terutama masyarakat dan Pimpinan daerah di Sumatera, mulai dari bantuan dan dikungan perijinan, pembebasan lahan dan ROW (right of way) hingga selesainya konstruksi tol listrik Sumatera tersebut.
(gus) Next Article Tol Listrik Sulawesi Rampung, PLN Hemat Rp 44 M per Bulan
Vice President Konstruksi Jaringan Regional Sumatera PT PLN (Persero), Binara Nainggolan, menjelaskan bahwa transmisi ini merupakan backbone penyaluran energi listrik dari Sistem Sumatera Bagian Selatan menuju Sumatera Bagian Utara atau sebaliknya. SUTET 275 kV Sumatera dioperasikan membentang dari Lahat - Pangkalan Susu sepanjang 2.936 kilo meter sirkuit (kms).
Transmisi ini melibatkan jumlah tower sebanyak 3.789 tower serta 14 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang nantinya akan diselesaikan untuk jalur Pangkalan Susu - Sigli dan Lahat -Lampung. Dalam pengerjaannya tol listrik Lahat - Pangkalan Susu menyerap hingga 10.988 tenaga kerja.
"Dengan adanya Tol Listrik Sumatera 275 kV maka keandalan listrik Sumatera akan semakin meningkat dan bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik di Sumatera," kata Binara Nainggolan, di Medan, Selasa (10/3/20).
Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa listrik 275 kV ini mampu mengevakuasi daya hingga 2.000 MW dari Sumatera Selatan menuju Sumatera Utara. Kondisi ini juga menopang keseimbangan distribusi listrik.
Terlebih, di Sumatera Bagian Selatan saat ini kelebihan pasokan listrik. Selain itu juga terdapat cadangan batubara sebagai energi primer yang dimanfaatkan sebagai pembangkit PLTU Mulut Tambang
"Dengan adanya tol listrik ini biaya pokok penyediaan (BPP) akan lebih murah dan listrik Sumatera akan semakin andal, karena coveragenya mencakup seluruh pulau, sehingga kekhawatiran kekurangan pasokan listrik bisa teratasi," tambah Binara.
Sebagai informasi, tol listrik dinyatakan layak beroperasi setelah sebelumnya pada 29 Juni 2019 berhasil mendapatkan Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV.
Dengan terbitnya rekomendasi layak bertegangan ini menjadi tonggak sejarah baru sistem kelistrikan di Indonesia mengingat ini pertama kali SUTET 275 kV beroperasi dari Sumsel hingga ke Sumut yang nantinya juga akan berlanjut ke Aceh dan Lampung.
Manfaat dari Tol Listrik Sumatera ini adalah untuk mengevakuasi daya listrik murah yang dihasilkan oleh pembangkit mulut tambang di Sumatera Selatan menuju ke utara Sumatera. Hal ini ke depan akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatera juga meningkatkan keandalan karena sudah terinterkoneksinya listrik dari Selatan hingga Utara Sumatera.
Dengan listrik yang andal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar di setiap provinsi. PLN akan siap melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik yang besar sesuai lokasi yang ditetapkan oleh Pemda setempat.
Ke depan SUTET 275 kV akan terus dikembangkan ke arah utara sampai Aceh. Rampungnya pengerjaan tol listrik tidak terlepas dari bantuan seluruh stakeholder terutama masyarakat dan Pimpinan daerah di Sumatera, mulai dari bantuan dan dikungan perijinan, pembebasan lahan dan ROW (right of way) hingga selesainya konstruksi tol listrik Sumatera tersebut.
(gus) Next Article Tol Listrik Sulawesi Rampung, PLN Hemat Rp 44 M per Bulan
Most Popular