Fix! Dunia Diambang Resesi, Ini yang Harus Dilakukan Negara

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 August 2019 14:28
Bank-bank sentral di seluruh dunia ramai-ramai memangkas suku bunganya
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank sentral di seluruh dunia ramai-ramai memangkas suku bunganya. Hal ini dilakukan karena ekonomi global terancam semakin melambat akibat perang dagang yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Namun, para ekonom berpendapat melakukan pemangkasan saja mungkin tidak akan cukup untuk mendorong pertumbuhan, terutama di beberapa pasar negara berkembang Asia dan Pasifik. Ekonom berpendapat salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendorong kegiatan ekonomi adalah meningkatkan pengeluaran pemerintah.


"Memperbesar pengeluaran pemerintah, selain membuat suku bunga menjadi lebih rendah, dapat lebih efektif memicu pertumbuhan pada saat sentimen bisnis dihancurkan oleh perang dagang antara AS-China," kata Kunal Kumar Kundu, Ekonom Bank Investasi Societe Generale, kepada CNBC International, Rabu (21/8/2019)

Memotong suku bunga akan menurunkan biaya pinjaman dan meningkatkan pasokan uang dalam perekonomian. Hal ini biasanya mendorong konsumen dan bisnis untuk lebih banyak berbelanja dan berinvestasi.


Sementara itu, peningkatan pengeluaran pemerintah dapat menciptakan permintaan barang dan jasa. Ini bisa sangat membantu mendorong aktivitas ekonomi.

Kundu berpendapat, jika bank sentral terus melonggarkan kebijakan moneter dan memangkas suku bunga, inflasi keseluruhan dapat naik lebih lanjut. Ini berpotensi merugikan perekonomian.

Selain perang dagang antara dua ekonomi teratas dunia, berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), prospek pertumbuhan global juga dilanda ketidakpastian karena Brexit dan inflasi yang lemah.

Mitul Kotecha, ahli strategi pasar negara berkembang senior di perusahaan dan bank investasi TD Securities, sepakat bahwa ancaman-ancaman ekonomi itu mungkin membuat otoritas lebih sulit untuk hanya bergantung pada kebijakan moneter agar bisa mendorong pertumbuhan.

"Saya pikir (penurunan suku bunga) akan membantu, tetapi apakah itu akan cukup untuk melawan tekanan perdagangan yang negatif dan perlambatan pertumbuhan global dan dampaknya masih bisa diperdebatkan," katanya kepada CNBC. "Tampaknya sulit menghentikan perlambatan jika hanya pelonggaran moneter saja yang dilakukan,".

Pada bulan Agustus, tercatat berbagai bank sentral di kawasan Asia dan Pasifik termasuk di India, Thailand, Filipina, serta Selandia Baru memangkas suku bunga acuan mereka. Pemangkasan suku bunga Bank of Thailand merupakan yang pertama kali dalam empat tahun.

Sementara pelonggaran kebijakan yang dilakukan Bank Sentral Selandia Baru telah lebih besar dari yang diperkirakan. Ini membuat suku bunga kredit jatuh ke level terendah sepanjang masa, yaitu 1%.

[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Josss, Fitch Ramal Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,46%! Tapi...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular