
IMF: Asia 'Titik Terang' di Tengah Kegelapan Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi ekonomi untuk kawasan Asia Pasifik. Setelah mencetak rebound kuat sebesar 6,5 persen yang diposting pada tahun 2021, IMF memperkirakan pertumbuhan di Asia dan Pasifik akan moderat menjadi 4% pada 2022 dan meningkat tipis menjadi 4,3% pada 2023.
Menurut IMF, kondisi perlambatan pada 2022 dan 2023 ini dipicu oleh lingkungan global yang tidak pasti akibat pengetatan likuiditas, perang di Ukraina dan perlambatan ekonomi China.
Kendati demikian, IMF masih meyakini ekonomi Asia Pasifik masih lebih kuat dibandingkan kawasan lainnya.
"Kami telah memangkas perkiraan pertumbuhan untuk Asia dan Pasifik menjadi 4 persen tahun ini dan 4,3 persen tahun depan - masing-masing turun 0,9 dan 0,8 poin persentase, dibandingkan dengan Outlook Ekonomi Dunia April - jauh di bawah rata-rata 5,5 persen selama dua dekade terakhir. Meskipun demikian, Asia relatif tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang semakin meredup," kata Krishna Srinivasan, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF, dalam paparan Regional Economic Outlook (REO), Jumat (28/10/2022).
Menurut Krishna, Asia telah menempuh perjalanan panjang dalam mengatasi kerentanan yang menyebabkan krisis di tahun 90-an. Kerangka kebijakan moneter kredibel, bank sentral telah mendapatkan banyak kredibilitas melalui kerangka penargetan inflasi.
"Jadi secara keseluruhan, fundamental yang mendasari di Asia cukup kuat di sebagian besar negara," paparnya.
Adapun, Krishna justru mengkhawatirkan persoalan utang Asia. "Yang saya khawatirkan adalah kenyataan bahwa jika Anda melihat total utang di Asia dan Anda mengambil total utang dari bagian utang global, dan pangsa Asia telah meningkat dari 25 persen sebelum pandemi menjadi 38 persen," paparnya.
Ini adalah peningkatan yang cukup tajam. Dalam konteks kenaikan suku bunga dan pertumbuhan yang melambat, dia melihat akan lebih banyak tekanan utang.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IMF Warning soal Utang Asia & 5 Negara Masuk Radar, RI?