RAPBN 2020, Membedah Program Prioritas Jokowi

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
19 August 2019 18:37
Pemerintah melalui Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 memiliki Program prioritas pembangunan.
Foto: Presiden Joko Widodo berpakaian adat Nusa Tenggara Barat saat berpidato dalam sidang tahunan MPR RI (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah melalui Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 memiliki Program prioritas pembangunan.

Program tersebut akan fokus pada lima hal antara lain, Pertama penguatan daya saing sumber daya manusia (SDM) yang ditujukan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas sektor pendidikan dan kesehatan. Program ini dilakukan agar dapat menciptakan generasi inovator yang kreatif dan sehat secara jasmani-rohani.

Kedua, pemerintah juga merencanakan penguatan program perlindungan sosial dan pengurangan ketimpangan sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam melindungi masyarakat khususnya kelompok masyarakat pendapatan menengah ke bawah dari risiko sosial dan ekonomi.


Ketiga, adalah akselerasi pembangunan infrastruktur untuk mendukung transformasi ekonomi. Berikutnya Keempat, penguatan kualitas desentralisasi fiskal dan Kelima adalah reformasi birokrasi.

Program-program prioritas pembangunan tersebut ditransmisikan melalui peningkatan belanja negara yang dalam RAPBN 2020 sebesar Rp 2.528,8 triliun. Angka ini naik dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp 2.341,6 triliun.

"Belanja tersebut sekitar 14,5% dari PDB. Belanja Negara tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kualitas SDM dan melanjutkan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi," kata Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato RAPBN 2020, Jumat (16/8/2019).

Untuk itulah, pemerintah salah satunya mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari 10 belanja negara. Pada tahun 2020, anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp505,8 triliun, atau meningkat 29,6%, dibandingkan realisasi anggaran pendidikan di tahun 2015 yang sekitar Rp390,3 triliun.

Terkait dana pendidikan ini memang tak main-main. Menteri Keuangan, Sri Mulyani menegaskan jika anggaran untuk pos yang satu ini semakin ditingkatkan. "Kalau lihat sepintas, (pemerintah) akan berikan Rp 505,8 triliun anggaran pendidikan. Padahal (pada tahun) 2014 itu Rp 250 triliun. Itu kenaikan yang luar biasa," ujarnya, Minggu (18/8/2019).


Tak hanya itu, belanja negara 2020 juga untuk mendukung kegiatan strategis presiden seperti pengembangan 4 destinasi wisata super prioritas serta dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha.

"Di sektor pariwisata, pada tahun 2020 Pemerintah memprioritaskan pembangunan empat destinasi wisata secara lintas sektor dan terintegrasi. Destinasi pariwisata tersebut meliputi Danau Toba, Candi Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika," kata Presiden Jokowi lagi.

Program pariwisata ini diharapkan bakal berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha. Adapun Kementerian dan Lembaga yang terlibat antara lain Kementerian PUPR, kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Kementerian LHK, Kemendes PDT, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Bekraf.

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Pesan Jokowi ke Sri Mulyani: Kurangi Belanja Barang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular