Daerah Dapat Jatah Anggaran Rp 858,8 T di 2020
Lidya Julita Sembiring & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 August 2019 14:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) betul-betul tak ragu menggelontorkan setiap rupiah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN ) 2020 untuk daerah.
Pada tahun depan, pemerintah mengalokasikan anggaran transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 858,8 triliun. Jumlah tersebut sudah meningkat 5,4% dibandingkan perkiraan realisasi di 2015.
"Atau meningkat 37,8% dari realisasinya di 2015 yang sebesar Rp 623,1 triliun," kata Jokowi dalam pidato penyampaian RUU APBN 200 dan Nota Keuangan di gedung parlemen, Jumat (16/8/2019).
Jokowi menjelaskan, peningkatan alokasi tersebut akan diiringi dengan peningkatan kualitas implementasinya agar belanja pemerintah daerah dapat meningkatkan layanan dasar publik, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta mengurangi kesenjangan.
"Sejalan dengan itu, kapasitas pemerintah daerah untuk meningkatkan sumber-sumber penerimaan daerah, dengan tetap menjaga iklim investasi dan usaha di daerah perlu ditingkatkan," tegasnya.
Sebagai informasi, alokasi transfer daerah dan dana desa merupakan bagian dari desentralisasi fiskal di Indonesia yang sudah dilakukan sejak dua dasawarsa. Dalam 5 tahun terakhir, alokasi transfer daerah dan dana desa meningkat cukup signifikan.
Lantas, bagaimana dengan hasilnya?
Jokowi mengatakan, hasil dari dana transfer ke daerah dan dana desa sudah dirasakan oleh sebagian besar masyarakat khususnya peningkatan pelayanan dasar publik seperti akses rumah tangga terhadap sanitasi dan air minum layak.
Selain itu, tingkat kesenjangan di pedesaan pun menurun yang ditunjukkan dari semakin rendahnya rasio gini 0,334 pada 2015 menjadi 0,317 pada 2019. Demikian juga kesenjangan fiskal antar daerah.
Selain itu, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, pemerintah juga sudah berhasil membangun berbagai infrastruktur bagi masyarakat. Selama periode 2017 - 2018, DAK fisik telah dimanfaatkan untuk peningkatan jalan sepanjang 17,7 ribu kilometer.
Kemudian, Penyelesaian pembangunan jembatan 7,8 ribu meter, pembangunan ruang kelas baru sebanyak 14,2 ribu unit, pembangunan laboratorium sekolah sebanyak 4 ribu unit, peningkatan dan pembangunan jaringan irigasi sebanyak 373,1 ribu hektare.
"Hingga pembangunan rumah dan peningkatan kualitas rumah sebanyak 112,3 ribu unit, serta rehabilitasi sarana prasarana kesehatan sebanyak 8,6 ribu per paket," jelasnya.
Adapun untuk dana desa pada 2020 dialokasikan sebesar Rp 72 triliun, di mana penggunaan dana desa tersebut akan lebih ditingkatkan untuk pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan potensi ekonomi desa.
"Sehingga dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa,"kataJokowi.
(dob/dob) Next Article Jokowi Sampaikan RAPBN, Inilah Asumsi Makro 2020
Pada tahun depan, pemerintah mengalokasikan anggaran transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 858,8 triliun. Jumlah tersebut sudah meningkat 5,4% dibandingkan perkiraan realisasi di 2015.
"Atau meningkat 37,8% dari realisasinya di 2015 yang sebesar Rp 623,1 triliun," kata Jokowi dalam pidato penyampaian RUU APBN 200 dan Nota Keuangan di gedung parlemen, Jumat (16/8/2019).
Jokowi menjelaskan, peningkatan alokasi tersebut akan diiringi dengan peningkatan kualitas implementasinya agar belanja pemerintah daerah dapat meningkatkan layanan dasar publik, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta mengurangi kesenjangan.
"Sejalan dengan itu, kapasitas pemerintah daerah untuk meningkatkan sumber-sumber penerimaan daerah, dengan tetap menjaga iklim investasi dan usaha di daerah perlu ditingkatkan," tegasnya.
Sebagai informasi, alokasi transfer daerah dan dana desa merupakan bagian dari desentralisasi fiskal di Indonesia yang sudah dilakukan sejak dua dasawarsa. Dalam 5 tahun terakhir, alokasi transfer daerah dan dana desa meningkat cukup signifikan.
Lantas, bagaimana dengan hasilnya?
Jokowi mengatakan, hasil dari dana transfer ke daerah dan dana desa sudah dirasakan oleh sebagian besar masyarakat khususnya peningkatan pelayanan dasar publik seperti akses rumah tangga terhadap sanitasi dan air minum layak.
Selain itu, tingkat kesenjangan di pedesaan pun menurun yang ditunjukkan dari semakin rendahnya rasio gini 0,334 pada 2015 menjadi 0,317 pada 2019. Demikian juga kesenjangan fiskal antar daerah.
Selain itu, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, pemerintah juga sudah berhasil membangun berbagai infrastruktur bagi masyarakat. Selama periode 2017 - 2018, DAK fisik telah dimanfaatkan untuk peningkatan jalan sepanjang 17,7 ribu kilometer.
Kemudian, Penyelesaian pembangunan jembatan 7,8 ribu meter, pembangunan ruang kelas baru sebanyak 14,2 ribu unit, pembangunan laboratorium sekolah sebanyak 4 ribu unit, peningkatan dan pembangunan jaringan irigasi sebanyak 373,1 ribu hektare.
"Hingga pembangunan rumah dan peningkatan kualitas rumah sebanyak 112,3 ribu unit, serta rehabilitasi sarana prasarana kesehatan sebanyak 8,6 ribu per paket," jelasnya.
Adapun untuk dana desa pada 2020 dialokasikan sebesar Rp 72 triliun, di mana penggunaan dana desa tersebut akan lebih ditingkatkan untuk pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan potensi ekonomi desa.
"Sehingga dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa,"kataJokowi.
(dob/dob) Next Article Jokowi Sampaikan RAPBN, Inilah Asumsi Makro 2020
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular