
General Electric Diduga Manipulasi Laporan Keuangan US$ 38 M
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
16 August 2019 12:41

Jakarta, CNBC Indonesia - General Electric Company, sebuah perusahaan multinasional teknologi dan jasa Amerika Serikat yang bermarkas di New York didera isu manipulasi laporan keuangan.
Dalam sebuah laporan penelitian yang diterbitkan Harry Markopolos, investigator akuntansi dan keuangan AS, laporan keuangan GE dikatakannya tidak akurat dan penuh kecurangan.
Sebagaimana dilandir dari The Wallstreet Journal, ia memuat 170 halaman. Laporan tersebut merinci secara detail dimana aspek kecurangan dilakukan.
Dalam sebuah interview, Markopolos mengatakan pihaknya menemukan indikasi adanya penggelembungan di unit asuransi GE karena kebutuhan akan dana hingga US$18,5 miliar.
Markopolos menulis, timnya melakukan 7 bulan penuh investigasi untuk mendapatkan bukti. GE, ditulisnya, juga tidak menghitung bisnis migasnya dengan benar.
Diakhiri laporannya ia menegaskan GE melakukan manipulasi hingga US$38 miliar. Temuan tersebut dikatakannya merupakan puncak gunung es, yang bisa menghancurkan GE.
"Ini akan membuat perusahaan tersebut, mungkin, menghadapi kebangkrutan," katanya dalam wawancara dengan CNBC International sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Jumat (16/8/2019).
Ia menuturkan, nasib GE bisa saja sama dengan WorldCoM dan Enron. Dua perusahaan tersebut, sebelumnya pernah ia telusuri aksi kecurangannya.
"WorldCom dan Enron hanya bertahan 4 bulan... Kita lihat saja sejauh mana GE bertahan," katanya lagi.
Direktur Eksekutif General Electric Co (GE.N) Larry Culp membantah isu yang mengatakan GE menyembunyikan masalah keuangan. Ia menyebut hal tersebut sebagai "manipulasi pasar".
Dalam respon yang ia sampaikan terkait laporan manipulasi GE. Culp mengatakan laporan tersebut penuh pernyataan-pernyataan yang salah. Ia menuding penulis laporan tersebut Harry Markopolos hanya berupaya mendapatkan keuntungan dengan jalan pintas.
Akibatnya dalam penutupan Wall Street Kamis (15/8/2019), saham perusahaan ini memerah. Saham GE jatuh hingga 15% setelah isu ini berhembus.
(sef/sef) Next Article Anjlok Karena Manipulasi, Bos GE Beli Saham Sendiri
Dalam sebuah laporan penelitian yang diterbitkan Harry Markopolos, investigator akuntansi dan keuangan AS, laporan keuangan GE dikatakannya tidak akurat dan penuh kecurangan.
Sebagaimana dilandir dari The Wallstreet Journal, ia memuat 170 halaman. Laporan tersebut merinci secara detail dimana aspek kecurangan dilakukan.
Dalam sebuah interview, Markopolos mengatakan pihaknya menemukan indikasi adanya penggelembungan di unit asuransi GE karena kebutuhan akan dana hingga US$18,5 miliar.
Markopolos menulis, timnya melakukan 7 bulan penuh investigasi untuk mendapatkan bukti. GE, ditulisnya, juga tidak menghitung bisnis migasnya dengan benar.
Diakhiri laporannya ia menegaskan GE melakukan manipulasi hingga US$38 miliar. Temuan tersebut dikatakannya merupakan puncak gunung es, yang bisa menghancurkan GE.
"Ini akan membuat perusahaan tersebut, mungkin, menghadapi kebangkrutan," katanya dalam wawancara dengan CNBC International sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Jumat (16/8/2019).
Ia menuturkan, nasib GE bisa saja sama dengan WorldCoM dan Enron. Dua perusahaan tersebut, sebelumnya pernah ia telusuri aksi kecurangannya.
"WorldCom dan Enron hanya bertahan 4 bulan... Kita lihat saja sejauh mana GE bertahan," katanya lagi.
Direktur Eksekutif General Electric Co (GE.N) Larry Culp membantah isu yang mengatakan GE menyembunyikan masalah keuangan. Ia menyebut hal tersebut sebagai "manipulasi pasar".
Dalam respon yang ia sampaikan terkait laporan manipulasi GE. Culp mengatakan laporan tersebut penuh pernyataan-pernyataan yang salah. Ia menuding penulis laporan tersebut Harry Markopolos hanya berupaya mendapatkan keuntungan dengan jalan pintas.
Akibatnya dalam penutupan Wall Street Kamis (15/8/2019), saham perusahaan ini memerah. Saham GE jatuh hingga 15% setelah isu ini berhembus.
(sef/sef) Next Article Anjlok Karena Manipulasi, Bos GE Beli Saham Sendiri
Most Popular