CEO Mengundurkan Diri, Upaya Restrukturisasi GE Lamban

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
01 October 2018 20:15
Kepergian Flannery dari GE dipicu oleh
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - John Flannery, CEO General Electric Co (GE), mendadak mengundurkan diri pada hari Senin (1/10/2018) setelah menjabat selama setahun lebih. Selain itu, perusahaan juga mengumumkan sanksi senilai US$23 miliar (Rp 342,7 triliun) terkait bisnis daya yang sedang bersusah payah.

Mundurnya Flannery membuat rencana perombakan salah satu perusahaan paling terkenal Amerika Serikat (AS) itu dipertanyakan. Pasalnya, dia sudah berjanji untuk merombak GE menjadi perusahaan yang lebih ramping dengan memangkas tenaga kerja dan melepaskan beberapa bisnis.

Saham perusahaan naik 15% sebelum pembukaan bursa. Saham GE mengalami kenaikan lebih dari setengah nilainya sejak Flannery menjabat di bulan Agustus tahun lalu.

Kepergian Flannery dari GE dipicu oleh "lambatnya laju perubahan" di bawah kepemimpinannya, menurut CNBC International dengan mengutip berbagai sumber.

Ia akan digantikan oleh H. Lawrence Culp Jr. yang memiliki dukungan bulat dari direksi, kata perusahaan, dilansir dari Reuters.

Culp, yang dikenal karena memperbaiki konglomerasi Danaher, ditambahkan ke jajaran direksi GE pada bulan Februari.

Bisnis daya perusahaan, yang terbentur masalah dengan generasi turbin gas terkini, mencatatkan kerugian sebesar $10 miliar tahun lalu.

Perusahaan berkata akan mengurangi pedoman indikasi untuk arus uang bebas dan laba per saham di tahun 2018 karena lemahnya bisnis daya GE.

Neraca goodwill berjalan milik GE Power adalah sekitar $23 miliar dan ongkos pelemahan goodwill kemungkinan akan membentuk semua neraca ini secara substansial, kata perusahaan.
(hps) Next Article Didepaknya GE dari Dow Jones Tak Berpengaruh Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular