Makin Ribut, Korsel Ancam 'Tendang' Produk Jepang
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 August 2019 15:55
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan berencana menghapus Jepang dari daftar putih (white list) mulai September. Langkah ini memperdalam perselisihan diplomatik dan perdagangan antara kedua negara.
Mengutip Reuters Senin (12/8/2019), hal ini bisa berimbas pada dipersulitnya barang Jepang ke Korsel. Dari peraturan yang ketat hingga proses perizinan yang panjang.
Menteri Perindustrian Korsel Sung Yun-mo mengatakan Jepang akan dimasukkan ke dalam kategori perdagangan yang baru. Kategori ini akan berisi negara-negara yang tidak menjalankan sistem kontrol ekspor mereka sesuai dengan "prinsip-prinsip kontrol ekspor internasional".
Park Tae-sung, seorang pejabat senior kementerian perdagangan Korsel, menambahkan bahwa Jepang telah dimasukkan sebagai negara pertama dalam kelompok baru itu. Namun Sung menegaskan bersedia berbincang dengan pejabat Jepang, kapanpun Tokyo meminta bertemu.
Hubungan Jepang dan Korsel memburuk sejak Mahkamah Agung Korsel memutuskan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang wajib membayar kompensasi kepada warga Korsel yang dijadikan pekerja paksa selama Perang Dunia Kedua.
Awal bulan ini, Jepang telah lebih dulu mengancam akan mengeluarkan Korsel dari daftar putih negaranya. Padahal daftar ini memungkinkan berbagai negara menikmati kemudahan dalam perdagangan.
Jepang juga memberlakukan pembatasan pada tiga bahan semikonduktor Korsel. Ketiga bahan itu merupakan ekspor utama negara Ginseng.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Perseteruan Dagang Jepang-Korsel Berlanjut
Mengutip Reuters Senin (12/8/2019), hal ini bisa berimbas pada dipersulitnya barang Jepang ke Korsel. Dari peraturan yang ketat hingga proses perizinan yang panjang.
Menteri Perindustrian Korsel Sung Yun-mo mengatakan Jepang akan dimasukkan ke dalam kategori perdagangan yang baru. Kategori ini akan berisi negara-negara yang tidak menjalankan sistem kontrol ekspor mereka sesuai dengan "prinsip-prinsip kontrol ekspor internasional".
Park Tae-sung, seorang pejabat senior kementerian perdagangan Korsel, menambahkan bahwa Jepang telah dimasukkan sebagai negara pertama dalam kelompok baru itu. Namun Sung menegaskan bersedia berbincang dengan pejabat Jepang, kapanpun Tokyo meminta bertemu.
Hubungan Jepang dan Korsel memburuk sejak Mahkamah Agung Korsel memutuskan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang wajib membayar kompensasi kepada warga Korsel yang dijadikan pekerja paksa selama Perang Dunia Kedua.
Awal bulan ini, Jepang telah lebih dulu mengancam akan mengeluarkan Korsel dari daftar putih negaranya. Padahal daftar ini memungkinkan berbagai negara menikmati kemudahan dalam perdagangan.
Jepang juga memberlakukan pembatasan pada tiga bahan semikonduktor Korsel. Ketiga bahan itu merupakan ekspor utama negara Ginseng.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Perseteruan Dagang Jepang-Korsel Berlanjut
Most Popular