Ribut Dengan Jepang, Penjualan Uniqlo Anjlok di Korsel

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 August 2019 12:15
Langkah boikot barang-barang Jepang di Korea Selatan berdampak pada penjualan ritel pakaian kasual Uniqlo di negeri ginseng
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah boikot barang-barang Jepang di Korea Selatan berdampak pada penjualan ritel pakaian kasual Uniqlo di negeri ginseng. Demikian disampaikan perusahaan, Jumat (9/8/19).

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa (langkah pemboikotan) telah berdampak pada penjualan di Korea," kata seorang juru bicara pemilik Uniqlo, Fast Retailing. Namun ia menolak menyebut nilainya.

Langkah pemboikotan yang dilakukan warga Korea Selatan terhadap produk Jepang disebabkan oleh masalah ekonomi dan diplomatik. Di mana pada bulan lalu Tokyo melakukan pembatasan terhadap ekspor tiga bahan utama (fluorinated polyimide, resist dan hydrogen fluoride) yang biasa digunakan perusahaan Korea Selatan untuk membuat semikonduktor dan layar smartphone.


Akibatnya berbagai barang diboikot, mulai dari bir hingga alat tulis. Ini merupakan kondisi terburuk dalam hubungan kedua sekutu Amerika Serikat (AS) itu selama beberapa dekade terakhir.

Langkah pembatasan ekspor Jepang dilakukan setelah para pejabat Jepang menganggap Korea Selatan tidak mengawasi dengan ketat penggunaan bahan-bahan tersebut. Sebab, selain bisa dimanfaatkan di sektor tekhnologi, ketiga bahan itu juga bisa diterapkan membangun perangkat militer.

Jepang menuduh Korea Selatan memberi akses ke Korea Utara untuk mendapat beberapa bahan tersebut. Saat ini Korea Utara sedang berada di bawah sanksi dan dilarang mengembangkan program senjata nuklir.


Pejabat Korea Selatan membantah tuduhan Jepang. Ia mengatakan telah menyelidiki impor dan penggunaan bahan kimia dan tidak menemukan kesalahan apapun.

Selain masalah penurunan penjualan, Uniqlo juga baru-baru ini menutup tokonya di Seoul. Namun perusahaan membantah itu ada kaitannya dengan boikot.

Juru bicara Uniqlo menjelaskan bahwa kontrak untuk properti telah berakhir. Perusahaan memutuskan untuk tidak memperpanjang.

Uniqlo memiliki hampir 190 toko di Korea Selatan. Perusahaan ini menjual sekitar 140 miliar yen (US$ 1,3 miliar) pakaian setiap tahun di korea atau sekitar 6,6% dari total pendapatan.

Lebih lanjut, Jepang telah menghapus Korea Selatan dari daftar white list. Daftar ini memungkinkan Korea Selatan mendapat keringanan hambatan dalam berdagang dengan Jepang.

[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Korsel Seret Jepang ke Mahkamah Internasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular