Atasi Tumpahan Minyak, Pertamina Ngebor Sumur 1.464 Meter

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
11 August 2019 17:04
PHE ONWJ melakukan upaya pengendalian dan mematikan sumur YYA-1 dengan melakukan pengeboran sumur relief well (YYA-1 RW)
Foto: Pekerja dari Oil Spill Combat Team (OSCT) menyiapkan menyiapkan oil boom untuk menghalau tumpahan minyak oil spil Pertamina ke pesisir pantai Sedari, Karawang, Kamis (1/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) masih berkutat mengatasi tumpahan minyak yang mencemari pesisir pantai Karawang. PHE ONWJ melakukan upaya pengendalian dan mematikan sumur YYA-1 dengan melakukan pengeboran sumur relief well (YYA-1 RW)

Berdasarkan laporan dari PHE ONWJ, sampai hari ini, pengeboran Relief Well telah mencapai kedalaman 1.464 meter (lebih dari 4.000 feet) dari target 2.765 meter (sekitar 9.000 feet), pengeboran diameter 17-1/2.

Pengeboran ini mulai dilakukan pada 1 Agustus 2019 dengan menggunakan rig Soehanah yang berdiri sekitar 1 kilometer dari anjungan YY, tempat sumur YYA-1 berada. Dengan pengeboran relief well ini, diharapkan dapat menutup sumur YYA-1 sehingga dapat menghentikan tumpahan minyak.

Selain itu, di hari ini, PHE ONWJ juga menggelar oil boom sepanjang 8.605 meter untuk menghalau tumpahan minyak di perairan dan di pesisir pantai. Sebanyak 3.116 personil di darat dan laut, serta 46 unit kapal pun turut dikerahkan. Oil boom yang digelar tersebar di sejumlah titik.

Di perairan, PHE ONWJ menggelar 4.200 meter static oil boom di lapis pertama dan 400 meter di lapis kedua. Selain itu, PHE ONWJ juga menempatkan 400 meter moveable oil boom, dan ditambah bantuan 700 meter oil boom di FSRU Nusantara Regas.

Untuk di pesisir, PHE ONWJ menggelar 2.905 meter oil boom yang tersebar di 6 lokasi, yaitu Cemara Jaya, Sedari, Tambak Sari, Tanjung Pakis, Pantai Bakti, dan Sungai Buntu.

PHE ONWJ didukung 3.116 personil yang terbagi dua kelompok yaitu 932 personil bertugas di perairan dan 2.184 bertugas di daratan. Dukungan personil ini terdiri dari elemen Oil Spill Combat Team (OSCT), TNI Polri, dan elemen masyarakat sekitar.

Operasi pembersihan tumpahan minyak di perairan didukung dengan 46 unit kapal. 7 unit kapal diantaranya bertugas untuk oil combat. Selebihnya bertugas untuk pengejaran dan pengepungan minyak yang tercecer, pengangkut tumpahan minyak, patroli, dan siaga back up pemadam kebakaran.

Perusahaan juga menempatkan 5 posko medis di Cemara Jaya, Sungai Buntu, Sedari, Tambak Sari, Muara Beting. Posko tersebut didukung 5 orang dokter, 35 tenaga medis, dan diperkuat dengan 5 unit ambulance yang dilengkapi dengan peralatan medis dan obat-obatan. Ambulance tersebut siaga di Cemara Jaya, Sungai Buntu, Sedari, Tambak Sari, dan Muara Beting.

Tercemar Minyak, Pantai Karawang Ditutup
[Gambas:Video CNBC]

Sedangkan di Kepulauan Seribu, PHE ONWJ menempatkan 1 tim medis yang terdiri dari 1 orang dokter dibantu 2 tenaga medis dan perahu ambulance bekerjasama dengan puskesmas Pulau Tidung dan Pulau Lancang.

Posko kesehatan PHE ONWJ tersebut telah melakukan pengawasan kesehatan, pemeriksaan, dan pengobatan untuk sekitar 500 orang warga masyarakat (pemeriksaan harian per 10 Agustus 2019).

Atasi Tumpahan Minyak, Pertamina Ngebor Sumur 1.464 MeterFoto: Pekerja dari Oil Spill Combat Team (OSCT) menyiapkan menyiapkan oil boom untuk menghalau tumpahan minyak oil spil Pertamina ke pesisir pantai Sedari, Karawang, Kamis (1/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

(hps/hps) Next Article Waduh, Insiden Bocor Minyak Pertamina Ternyata Sudah 2 Pekan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular