Pertamina Angkut 4900 Ton Tumpahan Minyak di Pantai Karawang

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
08 August 2019 14:15
Pertamina mengaku sudah mengangkut sebanyak 4900 ton dampak tumpahan minyak di Pantai Karawang
Foto: Kuli angkut limbah tumpahan minyak di Perairan Karawang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) mengumpulkan 1,047 juta karung shoreline yang dipakai mengangkut tumpahan minyak dari perairan terdampak oil spill PHE ONJW. Ini jumlah yang terkumpul sampai 7 Agustus 2019.

Incident Commander Taufik Aditiyawarman mengatakan dari jumlah semua karung, berat total mencapai 4900 ton. Rata-rata satu karung seberat 4,6 kg. Setiap karung berisi maksimal 10 persen oil spill, selebihnya berisi pasir dan batu.



Semua oil spill yang terjaring dari laut digiring ke darat untuk dimasukan ke dalam karung yang disediakan.

"Ini data yang kita monitor harian, total oil boom diangkat dari offshore. Di darat satuannya karung. Pokoknya dikumpulin dulu. Satu karung, berapa karung kita timbang," kata Aditiyawarman dalam konferensi pers di kantor Pertamina, Kamis (8/8/2019).

Dalam penanganan ini, Pertamina turut dibantu oleh personel TNI dan masyarakat sekitar. Aditiyawarman mengatakan untuk proses pemindahan minyam dari laut ke darat, arus laut dan arah angin juga menjadi pertimbangan.

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan rata-rata tangkapan oil spill di laut berkisar 400-500 barel per hari. Total oil spill yang berhasil direcovered mencapai 3,9 ribu barel.

"Saya pernah sampaikan filosofi over react, artinya kita harus menyiapkan equipment yg lebih besar dari estimasi kita. Kita harus siap dalam kondisi terburuk," kata Dharmawan. 

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah mengerahkan 45 kapal untuk mengatasi dan menghentikan tumpahan minyak di lepas Pantai Karawang. Jumlah ini bertambah dari jumlah yang sebelumnya sebanyak 29 kapal.

Vice President Relations PHE Ifki Sukarya menuturkan, kegiatan mobilisasi Rig Jack Up Suhana di sekitar lokasi sumur relief well dilakukan bersamaan dengan proses survey geohazard dan geotechnical. 

Hingga Rabu (7/8/2019), tahap pengeboran sumur relief well YYA1-RW memasuki kedalaman sekitar 540 meter dan sedang dalam tahap persiapan pengeboran hole section 17-1/2. Pengeboran ini dimulai dua hari lebih cepat dari jadwal semula dan ditargetkan mencapai kedalaman 2.765 meter.

"Beberapa pekerjaan persiapan bisa dilakukan simultan sehingga dapat mempercepat waktu tajak dua hari dari rencana awal," tuturnya melalui keterangan tertulis, Rabu (7/8/2019).


(gus) Next Article Kapan Tumpahan Minyak Pertamina Kelar? Ini Jawabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular