
Pertamina Tutup Sumber Tumpahan Minyak Pekan Depan
Annisatul Umah, CNBC Indonesia
23 September 2019 19:36

Jakarta, CNBC Indonesia- PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) akan menutup permanen sumur YYA-1 dengan semen pada 1 Oktober 2019 mendatang. Direktur Operasi dan Produksi sekaligus Commander Incident PHE Taufik Adityawarman menerangkan saat ini sudah masuk ke tahap keenam yakni killing operation.
Di tahap ketujuh atau tahap terakhir, sumur akan ditutup dengan sempurna menggunakan semen. "Pengendalian sumur termasuk di dalamnya mengatasi loss sirkulasi. Yang selama 69 hari kemarin itu kan dikuras terus di bawah ini kan harus kita isi dengan yang lebih berat supaya bisa menutup ke pipa, yang mengalir terus bisa kita tutup," jelasnya dalam konferensi pers update penanganan terhadap peristiwa Anjungan YYA-1 PHE ONWJ Laut Jawa di Kantor Pusat Pertamina (23/9/2019).
Per sabtu kemarin (21/9) sumur sudah mulai tertutup, namun belum permanen. "Sehingga kalau dihitung-hitung estimasi jam 10.00 pagi 1 Oktober terkunci ke semen. Kalau bisa lebih cepat ya alhamdulillah. Tanggal 1 oktober jam 10 sudah ditutup permanen," imbuhnya.
Terkait volume minyak yang berhasil tertangkap per 22 September 2019 pukul 24.00 WIB secara komulatif sebanyak 42.034 barel dari laut. Menurutnya ini tidak semuanya minyak. "Volume ini berdaasarkan kita punya tangki yang kapasitasnya seribu liter itu kira- kiraada 88 ribu totalya adaah 6.683.428 liter fluida yang terangkap. Kalo konbersi menjadi 42.034 barel," imbuhnya. (*)
Sementara itu, Pertamina baru mendata 30 persen dari kompensasi keseluruhan yang terverifikasi. Taufik mengatakan, kompensasi masih akan terus pihaknya jalankan, berdasarkan surat keputusan yang sudah di tanda tangani Bupati.
Pihaknya mengaku terus melakukan koordinasi. Implementasi dari kompensasi yang sudah disepakati bersama. Kemudian terkait dengan investigasi, prosesnya saat ini masih terus berlangsung oleh tim ahli dan profesional dibidangnya. Taufik mengaku belum tahu butuh waktu berapa lama dan kapan tanggal, hasilnya bisa disampaikan.
"Fokus kami clear kan dulu ini silahkann nanti melaukan investigasi. Kita fokuskan dulu ke sini. Investigasi yang komprehensif supaya tidak terbagi-bagi fokusnya," imbuhnya. (*)
(gus) Next Article Kapan Tumpahan Minyak Pertamina Kelar? Ini Jawabnya
Di tahap ketujuh atau tahap terakhir, sumur akan ditutup dengan sempurna menggunakan semen. "Pengendalian sumur termasuk di dalamnya mengatasi loss sirkulasi. Yang selama 69 hari kemarin itu kan dikuras terus di bawah ini kan harus kita isi dengan yang lebih berat supaya bisa menutup ke pipa, yang mengalir terus bisa kita tutup," jelasnya dalam konferensi pers update penanganan terhadap peristiwa Anjungan YYA-1 PHE ONWJ Laut Jawa di Kantor Pusat Pertamina (23/9/2019).
![]() |
Per sabtu kemarin (21/9) sumur sudah mulai tertutup, namun belum permanen. "Sehingga kalau dihitung-hitung estimasi jam 10.00 pagi 1 Oktober terkunci ke semen. Kalau bisa lebih cepat ya alhamdulillah. Tanggal 1 oktober jam 10 sudah ditutup permanen," imbuhnya.
Terkait volume minyak yang berhasil tertangkap per 22 September 2019 pukul 24.00 WIB secara komulatif sebanyak 42.034 barel dari laut. Menurutnya ini tidak semuanya minyak. "Volume ini berdaasarkan kita punya tangki yang kapasitasnya seribu liter itu kira- kiraada 88 ribu totalya adaah 6.683.428 liter fluida yang terangkap. Kalo konbersi menjadi 42.034 barel," imbuhnya. (*)
Sementara itu, Pertamina baru mendata 30 persen dari kompensasi keseluruhan yang terverifikasi. Taufik mengatakan, kompensasi masih akan terus pihaknya jalankan, berdasarkan surat keputusan yang sudah di tanda tangani Bupati.
Pihaknya mengaku terus melakukan koordinasi. Implementasi dari kompensasi yang sudah disepakati bersama. Kemudian terkait dengan investigasi, prosesnya saat ini masih terus berlangsung oleh tim ahli dan profesional dibidangnya. Taufik mengaku belum tahu butuh waktu berapa lama dan kapan tanggal, hasilnya bisa disampaikan.
"Fokus kami clear kan dulu ini silahkann nanti melaukan investigasi. Kita fokuskan dulu ke sini. Investigasi yang komprehensif supaya tidak terbagi-bagi fokusnya," imbuhnya. (*)
(gus) Next Article Kapan Tumpahan Minyak Pertamina Kelar? Ini Jawabnya
Most Popular