Breaking News
Waduh, Insiden Bocor Minyak Pertamina Ternyata Sudah 2 Pekan!
25 July 2019 17:00

Jakarta, CNBC Indonesia- Kabar soal tumpahan minyak dari blok migas di lepas pantai utara Jawa mulai menghangat dibahas sejak akhir pekan lalu. Baru diketahui bahwa insiden kecelakaan di sumur migas yang sebabkan tumpahan minyak sudah terjadi sejak 2 pekan lalu.
Tepatnya adalah sejak 12 Juli 2019, seperti diungkap oleh Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan Samsu. "Kronologi pada 12 Juli pada pukul 1.30 dini hari pada saat melakukan re-entry dari drilling activity di sumur YYA 1 lalu muncul gelembung gas," ujarnya saat menggelar konferensi pers di kantornya, Kamis (25/7/2019).
Kejadian itu mengakibatkan wilayah operasi berhenti, dan tangga; 14 Juli mulai dilakukan evakuasi pegawai dan akhirnya memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat. "Kami memberitahukan ini ke SKK dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," jelasnya.
Sebelumnya, Pertamina sendiri baru membuka kondisi soal insiden ini lewat penyebaran rilisnya pada tanggal 18 Juli 2019. Di mana jika dirunut dari keterangan Direktur Hulu, sudah lewat 3 hari dari keadaan darurat yang diumumkan Pertamina ke SKK Migas dan ESDM.
Dharmawan menegaskan pihaknya melakukan upaya maksimum untuk memastikan upaya intensif termasuk bantuan dari eksternal yang kapabilitas dalam hal ini. "Tugas sekarang adalah hentikan gas dan oil spill dengan mematikan sumur YYA-I secara intensif dan bersama-sama."
(gus/gus)
Tepatnya adalah sejak 12 Juli 2019, seperti diungkap oleh Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan Samsu. "Kronologi pada 12 Juli pada pukul 1.30 dini hari pada saat melakukan re-entry dari drilling activity di sumur YYA 1 lalu muncul gelembung gas," ujarnya saat menggelar konferensi pers di kantornya, Kamis (25/7/2019).
![]() |
Kejadian itu mengakibatkan wilayah operasi berhenti, dan tangga; 14 Juli mulai dilakukan evakuasi pegawai dan akhirnya memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat. "Kami memberitahukan ini ke SKK dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," jelasnya.
Sebelumnya, Pertamina sendiri baru membuka kondisi soal insiden ini lewat penyebaran rilisnya pada tanggal 18 Juli 2019. Di mana jika dirunut dari keterangan Direktur Hulu, sudah lewat 3 hari dari keadaan darurat yang diumumkan Pertamina ke SKK Migas dan ESDM.
Dharmawan menegaskan pihaknya melakukan upaya maksimum untuk memastikan upaya intensif termasuk bantuan dari eksternal yang kapabilitas dalam hal ini. "Tugas sekarang adalah hentikan gas dan oil spill dengan mematikan sumur YYA-I secara intensif dan bersama-sama."
![]() |
Artikel Selanjutnya
Tumpahan Minyak di Laut Karawang, Ini Langkah Pertamina
(gus/gus)