
Tumpahan Minyak di Laut Karawang, Ini Langkah Pertamina
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
22 July 2019 16:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesisir pantai tercemar tumpahan minyak mentah yang berasal dari sumur minyak dan gas (migas) milik Pertamina Hulu Energi ONWJ. Pertamina menyatakan sudah mengirimkan tim untuk menangani tumpahan minyak tersebut.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman, mengatakan pihaknya sudah mengerahkan 27 kapal dan 12 set Oil Boom untuk mengatasi tumpahan tersebut.
Oil boom adalah peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurung tumpahan minyak di air. Penggunaan oil boom merupakan tindakan pertama yang dilakukan ketika terjadi kecelakaan tumpahan minyak. Oil boom ini melokalisir dan mencegah minyak menyebar dan mencemari area yang lebih luas.
"Prioritas utama adalah memastikan keselamatan tim dan masyarakat, serta menyelesaikan permasalahan lingkungan di sekitar lokasi," ujar Fajriyah kepada CNBC Indonesia, Senin (22/7/2019)
Kemudian untuk menjaga agar tidak ada aktivitas nelayan di sekitar lokasi, Pertamina dan PHE ONWJ bekerja sama dengan TNI AL, Satpolairud, dan Pokwasmas, mengerahkan 7 unit kapal Patroli.
"Seluruh upaya tersebut sebagai komitmen dan keseriusan Pertamina dalam mengatasi peristiwa di sumur migas lepas pantau tersebut baik dari aspek operasional maupun lingkungan hidup," kata Fajriyah.
(wed/dob) Next Article Sampai Awal Maret Pertamina Serap 122.600 Bph Minyak KKKS
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman, mengatakan pihaknya sudah mengerahkan 27 kapal dan 12 set Oil Boom untuk mengatasi tumpahan tersebut.
Oil boom adalah peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurung tumpahan minyak di air. Penggunaan oil boom merupakan tindakan pertama yang dilakukan ketika terjadi kecelakaan tumpahan minyak. Oil boom ini melokalisir dan mencegah minyak menyebar dan mencemari area yang lebih luas.
"Prioritas utama adalah memastikan keselamatan tim dan masyarakat, serta menyelesaikan permasalahan lingkungan di sekitar lokasi," ujar Fajriyah kepada CNBC Indonesia, Senin (22/7/2019)
Kemudian untuk menjaga agar tidak ada aktivitas nelayan di sekitar lokasi, Pertamina dan PHE ONWJ bekerja sama dengan TNI AL, Satpolairud, dan Pokwasmas, mengerahkan 7 unit kapal Patroli.
"Seluruh upaya tersebut sebagai komitmen dan keseriusan Pertamina dalam mengatasi peristiwa di sumur migas lepas pantau tersebut baik dari aspek operasional maupun lingkungan hidup," kata Fajriyah.
(wed/dob) Next Article Sampai Awal Maret Pertamina Serap 122.600 Bph Minyak KKKS
Most Popular