Pemulihan Dampak Tumpahan Minyak Pertamina Sampai Tahun Depan

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
02 August 2019 10:58
Pertamina mengatakan butuh waktu panjang untuk pulihkan dampak tumpahan minyak.
Foto: Suasana Pantai Cemarajaya, di Karawang, Jawa Barat yang terdampak tumpahan minyak (Oil Spill), Kamis (1/8/2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- Masa pemulihan kawasan terdampak tumpahan minyak proyek migas Pertamina di laut Jawa bisa makan waktu berbulan-bulan. Berdasar paparan PT Pertamina (Persero), pemulihan bisa sampai ke tahun 2020.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan tumpahan minyak saat ini sudah turun 10%. Sebelumnya disebut bahwa tumpahan bisa mencapai 3000 barel sehari.

Pemulihan Dampak Tumpahan Minyak Pertamina Sampai Tahun DepanFoto: Tim medis Pertamina memeriksa para pekerja yang bertugas mengumpulkan pasir pantai yang tercampur oleh oli spil di Kawasan Pantai Sedari, Karawang, Kamis (1/8/2019). Pemeriksaan ini dilakukan untuk para pekerja sebelum memulai pekerjaannya demi keamanan para pekerjanya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)




"Best effort kami lakukan, dari tanggal 12 sampai sekarang selalu kami tingkatkan. Dampaknya sudah mengecil, tumpahan minyak sudah turun 10% dari tumpahan awal. Kami tidak ingin ini terjadi," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat jumpa pers d kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (1/8/2019).

Ia memaparkan 27 kapal dimobilisasi dan 800 orang membantu di darat dari berbagai pihak. Untuk pemulihan tumpahan ini sendiri ada jangka pendek dan jangka panjang. "Pertamina bertanggungjawab untuk recovery atas semua ini, kami komit untuk itu dan prihatin."

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menambahkan proses pemulihan ini bisa sampai tahun depan. Untuk Juli dan Agustus ini, tahap yang dilakukan adalah penanggulangan dampak dari segala aspek seperti fisik/lingkungan, sosial, strategi komunikasi media, Pembangunan posko, penyediaan sarana kesehatan secara berkesinambungan , pengerahan relawan dan lain-lain.

Pemulihan dimulai September hingga November 2019, yakni dengan pemeliharaan pemulihan dampak lingkungan dan sosial, seperti rehabilitasi, pemeliharaan area terdampak pasca insiden, penataan dan pembangunan ulang area umum, renovasi sarana umum, revitalisasi lingkungan, dan lainnya.

Lalu masuk tahap pasca-pemulihan pada Desember 2019, dan tahap rutin pemeliharaan mulai Januari 2020 dan seterusnya.
(gus) Next Article Tumpahan Minyak Turun 10%, Bos Pertamina: Dampak Mengecil

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular