Komisaris Sebut Proyek Blast Furnace Bikin KS Rugi Rp 1,3 T
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
24 July 2019 13:27

Jakarta, CNBC Indonesia- Komisaris Independen PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Roy Maningkas mengungkapkan proyek blast furnace bisa membuat perusahaan rugi hingga Rp 1,17- 1,38 triliun per tahun (US$ 85-96 juta). Pasalnya, harga pokok produksi dari blast furnace justru menjadi lebih mahal, otomatis harga produk pun akan lebih mahal di pasaran.
"Saya menghitung harga pokok produksi akan lebih mahal sekitar US$ 70-82 per ton. Kalau kapasitasnya 1,2 juta ton kan besar sekali kerugiannya," kata Roy kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/07/2019).
Ia berkali-kali melayangkan surat pada direksi maupun Kementerian BUMN perihal proyek untuk menghasilkan hot metal ini tersebut. Pada kenyataannya proyek dijalankan terus, hingga direksi menyatakan siap beroperasi. Padahal Roy menilai proyek tersebut belum siap dijalankan.
"Kami berkali-kali kirim surat ke direksi dan Kementerian BUMN, karena ini bukan lampu kuning tapi lampu merah," tegasnya.
Untuk proyek blast furnace Krakatau Steel sudah mengeluarkan uang sekitar US$ 714 juta atau setara Rp 10 triliun. Terjadi over-run atau membengkak Rp 3 triliun, dari rencana semula Rp 7 triliun.
Proyek sempat berjalan, namun dihentikan pada bulan kedua. Roy pun merasa hal ini tidak beres, dan akan semakin memberatkan keuangan perusahaan.
Berdasarkan keterangan direksi, penghentian operasional blast furnace dilakukan untuk menghindari temuan BPK dan klaim dari kontraktor. Selain itu, jika bahan baku hanya mencukupi untuk dua bulan, menurutnya jangan terburu-buru dijalankan.
"Kita investasi Rp 10 triliun katanya selesai, tapi itu dihidupkan dua bulan terus dimatikan. Tidak logis investasi Rp 10 triliun kemudian dua bulan kemudian dimatikan," katanya.
Roy menilai seharusnya KS menunjuk konsultan independen yang mengerti teknologi blast furnace. Tapi pada kenyataan perusahaan tidak menunjuk independen konsultan.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno Fajar sempat merespons soal proyek blast furncace Krakatau Steel bisa terus beroperasi.
"Kita mengharapkan ya terus beroperasi. Bahwa itu di dalamnya ada masalahnya atau enggak ya silakan," kata Harry.
Simak video proyek Blast Furnace Karakatau Steel di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi) Next Article Roy Maningkas Mundur dari Komisaris, Apa Kata Bos KRAS?
"Saya menghitung harga pokok produksi akan lebih mahal sekitar US$ 70-82 per ton. Kalau kapasitasnya 1,2 juta ton kan besar sekali kerugiannya," kata Roy kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/07/2019).
Ia berkali-kali melayangkan surat pada direksi maupun Kementerian BUMN perihal proyek untuk menghasilkan hot metal ini tersebut. Pada kenyataannya proyek dijalankan terus, hingga direksi menyatakan siap beroperasi. Padahal Roy menilai proyek tersebut belum siap dijalankan.
"Kami berkali-kali kirim surat ke direksi dan Kementerian BUMN, karena ini bukan lampu kuning tapi lampu merah," tegasnya.
Untuk proyek blast furnace Krakatau Steel sudah mengeluarkan uang sekitar US$ 714 juta atau setara Rp 10 triliun. Terjadi over-run atau membengkak Rp 3 triliun, dari rencana semula Rp 7 triliun.
Proyek sempat berjalan, namun dihentikan pada bulan kedua. Roy pun merasa hal ini tidak beres, dan akan semakin memberatkan keuangan perusahaan.
Berdasarkan keterangan direksi, penghentian operasional blast furnace dilakukan untuk menghindari temuan BPK dan klaim dari kontraktor. Selain itu, jika bahan baku hanya mencukupi untuk dua bulan, menurutnya jangan terburu-buru dijalankan.
"Kita investasi Rp 10 triliun katanya selesai, tapi itu dihidupkan dua bulan terus dimatikan. Tidak logis investasi Rp 10 triliun kemudian dua bulan kemudian dimatikan," katanya.
Roy menilai seharusnya KS menunjuk konsultan independen yang mengerti teknologi blast furnace. Tapi pada kenyataan perusahaan tidak menunjuk independen konsultan.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno Fajar sempat merespons soal proyek blast furncace Krakatau Steel bisa terus beroperasi.
"Kita mengharapkan ya terus beroperasi. Bahwa itu di dalamnya ada masalahnya atau enggak ya silakan," kata Harry.
Simak video proyek Blast Furnace Karakatau Steel di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi) Next Article Roy Maningkas Mundur dari Komisaris, Apa Kata Bos KRAS?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular