
Dear Pak Prabowo, Ini Lho PR Besar Anda di Bidang Hilirisasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) mengungkapkan permasalahan yang harus diselesaikan oleh pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai Presiden 2024-2029. Seperti diketahui Mahkamah Konstitusi (MK) baru saja memutuskan menolak gugatan pasangan calon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dan memutuskan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029 terpilih adalah Prabowo-Gibran.
Sekretaris Jenderal BPP HIPMI, Anggawira mengungkapkan bahwa ada satu permasalahan yang akan menjadi fokus dalam sektor hilirisasi dan industrialisasi, terutama pada komoditas baja yang dinilai sebagai 'tulang punggung' pembangunan di dalam negeri. Dia menilai proses hilirisasi di dalam negeri belum maksimal karena belum mencapai produk akhir.
"Kita punya industri baja ya. Seperti Krakatau Steel yang sekarang boleh dibilang dalam konteks sedang menghadapi problem yang sangat berat ya," jelas Anggawira dalam acara Bincang Santai, di Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).
Dia mengatakan harus ada perhatian khusus pemerintah untuk mendorong industri baja Tanah Air demi mendorong pembangunan di dalam negeri yang membutuhkan produk baja.
Dia juga menyoroti PT Krakatau Steel (Persero) yang dinilai tengah mengalami kesulitan pengembangan belum mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), salah satunya melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Tapi kalau kita lihat dari sisi kementerian BUMN sendiri misalnya tidak ada perhatian khusus. Misalnya kita bicara PMN gitu loh. Nah ini kan seperti kalau kita selalu sampaikan PMN-PMN yang diberikan oleh Kementerian BUMN ini tidak melihat secara komprehensif dan strategis," tambahnya.
Dengan begitu, Anggawira menilai industri baja harus didorong untuk bisa membangun infrastruktur di Indonesia. Hal itu dibandingkan dengan negara China yang awalnya juga membangun industri baja sebelum berlanjut pada industri sektor lainnya.
"Padahal sebenarnya kalau kita mau bicara membangun ekosistem industri yang harus dibangun utamanya adalah industri baja. Seperti di China kan memulainya dengan membangun industri baja. Ini sangat kurang," tandas Anggawira.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Mau Lanjutkan Program Andalan Jokowi: Untung 1.000%