Menhub Sebut Tingkat Layanan Kereta Api Menurun
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
23 July 2019 18:16
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui banyak tantangan di sektor transportasi di Indonesia. Salah satu yang disoroti adalah adanya stagnasi di bidang perkeretaapian, terutama soal tingkat layanan.
"Kereta api lagi menurun level of service-nya, harus bangkit lagi," seru Budi Karya dalam sambutan pada acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan X Tahun 2019, Selasa (23/7/2019)
Ketika dikonfirmasi ulang mengenai pernyataannya, Budi Karya memberi penjelasan lebih rinci. Dia menyampaikan bahwa saat ini, tantangan berat yang dihadapi adalah banyaknya masyarakat yang lebih memilih kendaraan pribadi ketimbang angkutan massal.
"Yang kita hadapi, semua orang menggunakan angkutan pribadi, pakai motor, pakai mobil, kita nggak bisa menyalahkan mereka. Karena itu angkutan massal harus kita lakukan dengan lebih baik," tandasnya.
Budi menegaskan adanya perkembangan yang mandek pada bidang perkeretaapian.
"Saya mengkritisi ya, kalau satu moda angkutan itu stagnan, saya bilang kurang. Ini kereta ini stagnan. Orang puas dengan apa yang dilakukan oleh kereta, tetapi enggak ada suatu lompatan," katanya.
Di sisi lain, Budi Karya juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat. Menurutnya, saat ini masyarakat bukanlah elemen yang pasif.
"Kita melihat juga masyarakat sekarang bukan masyarakat yang diam. Dia punya pengetahuan, mengkritisi tapi juga bisa berpartisipasi," ujarnya.
Jika pemangku kebijakan mengakomodir potensi dari partisipasi masyarakat, maka akan muncul kekuatan besar yang kokoh dalam menjalankan program. Namun jika tidak bijak mengakomodir, yang terjadi bisa sebaliknya.
"Kalau salah memberlakukan YouTuber kita akan diserang ramai-ramai, ada contohnya. Masyarakat bukan sleeping partner, mereka dinamis, ingin dilibatkan. Mereka menikmati tetapi juga mengkritisi," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Di Akhir Jabatan, Menhub Budi Karya Akui Masih Ada PR
"Kereta api lagi menurun level of service-nya, harus bangkit lagi," seru Budi Karya dalam sambutan pada acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan X Tahun 2019, Selasa (23/7/2019)
Ketika dikonfirmasi ulang mengenai pernyataannya, Budi Karya memberi penjelasan lebih rinci. Dia menyampaikan bahwa saat ini, tantangan berat yang dihadapi adalah banyaknya masyarakat yang lebih memilih kendaraan pribadi ketimbang angkutan massal.
"Yang kita hadapi, semua orang menggunakan angkutan pribadi, pakai motor, pakai mobil, kita nggak bisa menyalahkan mereka. Karena itu angkutan massal harus kita lakukan dengan lebih baik," tandasnya.
Budi menegaskan adanya perkembangan yang mandek pada bidang perkeretaapian.
"Saya mengkritisi ya, kalau satu moda angkutan itu stagnan, saya bilang kurang. Ini kereta ini stagnan. Orang puas dengan apa yang dilakukan oleh kereta, tetapi enggak ada suatu lompatan," katanya.
Di sisi lain, Budi Karya juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat. Menurutnya, saat ini masyarakat bukanlah elemen yang pasif.
"Kita melihat juga masyarakat sekarang bukan masyarakat yang diam. Dia punya pengetahuan, mengkritisi tapi juga bisa berpartisipasi," ujarnya.
Jika pemangku kebijakan mengakomodir potensi dari partisipasi masyarakat, maka akan muncul kekuatan besar yang kokoh dalam menjalankan program. Namun jika tidak bijak mengakomodir, yang terjadi bisa sebaliknya.
"Kalau salah memberlakukan YouTuber kita akan diserang ramai-ramai, ada contohnya. Masyarakat bukan sleeping partner, mereka dinamis, ingin dilibatkan. Mereka menikmati tetapi juga mengkritisi," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Di Akhir Jabatan, Menhub Budi Karya Akui Masih Ada PR
Most Popular