
Siap-Siap, Bakal Ada Tol Bekasi-Banten di Atas Laut
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
12 July 2019 16:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji pembangunan tanggul laut di perairan utara Jakarta. Tanggul laut tersebut direncanakan berupa tol yang menghubungkan wilayah Banten dan Bekasi.
"Dari dinamikanya dalam pembangunan mungkin bukan tanggul, tapi tol. Tol yang nantinya apabila diperlukan nanti akan menjadi tanggul laut," ungkap Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, di Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Ia menegaskan, bentuk fisik yang direncanakan dari pembangunan tol tersebut berupa jembatan. Nantinya, tol ini juga berfungsi sebagai tanggul laut.
"Tol itu menghubungkan Bekasi sampai ke Banten," imbuh Hari.
Wacana membuat tol di atas perairan utara Jakarta ini tidak lepas dari review yang dilakukan terhadap masterplan rancangan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait rencana National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Dalam review ini, Kementerian PUPR melibatkan berbagai pihak.
Secara konkret, Kementerian PUPR telah sepakat dengan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda (MIW) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Para pihak sudah sepakat untuk melanjutkan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau NCICD Tahap II. Pihak Belanda dan Korea Selatan dalam hal ini berperan memberi bantuan pendanaan untuk kajian yang dilakukan.
"Kalau kita bicara NCICD itu kan Kementerian PUPR dalam hal ini Ditjen SDA kan sedang melaksanakan yang namanya, dengan bantuan dari Korea dan Belanda itu."
"Itu hanya mereview, sebenarnya hanya mereview master plan dari yang sudah ada itu kita review, ditambah dengan desain. Dalam perjalanannya pasti ada dinamika kan," tandasnya.
Pihak Kementerian PUPR sebelumnya memperkirakan proses pembangunan tanggul laut ini selesai 30 tahun ke depan, sebagai program penanganan turunnya permukaan air tanah di Jakarta, agar Jakarta tak tenggelam di masa depan.
(hoi/hoi) Next Article Desain Tanggul Laut Jilid II: Tol Hingga Kereta di Reklamasi
"Dari dinamikanya dalam pembangunan mungkin bukan tanggul, tapi tol. Tol yang nantinya apabila diperlukan nanti akan menjadi tanggul laut," ungkap Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, di Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Ia menegaskan, bentuk fisik yang direncanakan dari pembangunan tol tersebut berupa jembatan. Nantinya, tol ini juga berfungsi sebagai tanggul laut.
"Tol itu menghubungkan Bekasi sampai ke Banten," imbuh Hari.
Wacana membuat tol di atas perairan utara Jakarta ini tidak lepas dari review yang dilakukan terhadap masterplan rancangan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait rencana National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Dalam review ini, Kementerian PUPR melibatkan berbagai pihak.
Secara konkret, Kementerian PUPR telah sepakat dengan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda (MIW) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Para pihak sudah sepakat untuk melanjutkan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau NCICD Tahap II. Pihak Belanda dan Korea Selatan dalam hal ini berperan memberi bantuan pendanaan untuk kajian yang dilakukan.
"Kalau kita bicara NCICD itu kan Kementerian PUPR dalam hal ini Ditjen SDA kan sedang melaksanakan yang namanya, dengan bantuan dari Korea dan Belanda itu."
"Itu hanya mereview, sebenarnya hanya mereview master plan dari yang sudah ada itu kita review, ditambah dengan desain. Dalam perjalanannya pasti ada dinamika kan," tandasnya.
(hoi/hoi) Next Article Desain Tanggul Laut Jilid II: Tol Hingga Kereta di Reklamasi
Most Popular