
Ide Tol Bekasi-Banten di Atas Laut, Bagaimana Realitasnya?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 July 2019 16:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah pusat berencana membangun tol yang menyambungkan Bekasi-Banten melalui perairan laut di Teluk Jakarta. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menaruh perhatian pada wacana tersebut, tapi belum ada pengajuan resmi ke BPJT sebagai regulator tol.
Kepala BPJT, Danang Parikesit, mengatakan, sejak beberapa waktu terakhir memang beredar banyak gagasan proyek tol megah antara lain di atas laut. Bahkan, sejak era kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, sempat muncul ide menyambung tol menyusuri pantai utara Jawa hingga pelabuhan Merak.
"Ide dulu kan cukup banyak yang beredar ya mulai dari zamannya Pak Dahlan Iskan segala ada juga tol yang menjalani sepanjang pantai utara dan sebagainya," ungkap Danang Parikesit di kantornya, Jumat (19/7/2019).
Terkini, ide itu berkembang pada realisasi proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Danang belum memberikan kepastian apakah dalam NCICD terkandung juga proyek pembangunan tol.
"Kemudian ada beberapa inisiatif untuk mengembangkan sistem direct connection dari tol Tangerang-Merak, kepada Meraknya pelabuhan. Ada beberapa pemikiran ke sana," ujarnya.
"Tapi sampai hari ini, itu masih sebatas di gagasan dan belum pernah ada official submission ke BPJT," lanjutnya.
Dia kembali menegaskan, rencana itu belum definitif bakal direalisasikan. Pasalnya, BPJT belum mendapatkan tugas khusus mengenai rencana itu.
"Sampai hari ini belum masuk ke tempat saya, jadi kalau sudah masuk ke tempat saya kan berarti sudah definitif. Tapi sekarang mungkin baru dibahas antara [Ditjen] SDA dengan Bina Marga. Mungkin ditanyakan ke beliau-beliau saja," bebernya.
Sebelumnya, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sugiyartanto, angkat bicara terkait rencana tersebut. Ia menegaskan, tol tersebut tidak lepas dari bagian program NCICD. Yaitu mencakup pembangunan tanggul laut Jakarta sebagai cara antisipasi Jakarta tenggelam.
"Nyambung dengan rencana NCICD, itu kan masih rencana, belum final. Planning dulu, baru programming," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
(hoi/hoi) Next Article Desain Tanggul Laut Jilid II: Tol Hingga Kereta di Reklamasi
Kepala BPJT, Danang Parikesit, mengatakan, sejak beberapa waktu terakhir memang beredar banyak gagasan proyek tol megah antara lain di atas laut. Bahkan, sejak era kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, sempat muncul ide menyambung tol menyusuri pantai utara Jawa hingga pelabuhan Merak.
"Ide dulu kan cukup banyak yang beredar ya mulai dari zamannya Pak Dahlan Iskan segala ada juga tol yang menjalani sepanjang pantai utara dan sebagainya," ungkap Danang Parikesit di kantornya, Jumat (19/7/2019).
Terkini, ide itu berkembang pada realisasi proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Danang belum memberikan kepastian apakah dalam NCICD terkandung juga proyek pembangunan tol.
"Kemudian ada beberapa inisiatif untuk mengembangkan sistem direct connection dari tol Tangerang-Merak, kepada Meraknya pelabuhan. Ada beberapa pemikiran ke sana," ujarnya.
"Tapi sampai hari ini, itu masih sebatas di gagasan dan belum pernah ada official submission ke BPJT," lanjutnya.
Dia kembali menegaskan, rencana itu belum definitif bakal direalisasikan. Pasalnya, BPJT belum mendapatkan tugas khusus mengenai rencana itu.
"Sampai hari ini belum masuk ke tempat saya, jadi kalau sudah masuk ke tempat saya kan berarti sudah definitif. Tapi sekarang mungkin baru dibahas antara [Ditjen] SDA dengan Bina Marga. Mungkin ditanyakan ke beliau-beliau saja," bebernya.
Sebelumnya, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sugiyartanto, angkat bicara terkait rencana tersebut. Ia menegaskan, tol tersebut tidak lepas dari bagian program NCICD. Yaitu mencakup pembangunan tanggul laut Jakarta sebagai cara antisipasi Jakarta tenggelam.
"Nyambung dengan rencana NCICD, itu kan masih rencana, belum final. Planning dulu, baru programming," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
(hoi/hoi) Next Article Desain Tanggul Laut Jilid II: Tol Hingga Kereta di Reklamasi
Most Popular