Tenang, Biaya Bangun Ibu Kota Baru Rp 466 T Tak Pakai Utang

Redaksi, CNBC Indonesia
09 July 2019 17:12
Adapun biayanya mencapai Rp 466 triliun. Dari mana uangnya?
Foto: Presiden Joko Widodo menyambangi lokasi calon ibu kota baru Republik Indonesia yang disebut dengan "kawasan segitiga" yang bertempat di antara Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC Indonesia - Jika tidak ada aral melintang, Ibu Kota Baru pengganti Jakarta akan dibangun pada 2021. Nantinya di 2024, Ibu Kota baru sudah selesai pembangunannya dan resmi pindah.

Adapun biayanya mencapai Rp 466 triliun. Dari mana uangnya?

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam wawancara khususnya dengan Anchor CNBC Indonesia TV Erwin Suryabrata di Closing Bell, Selasa (9/7/2019), mengungkapkan biaya Rp 466 triliun itu untuk menampung 1,5 juta penduduk.

"Biaya tersebut diperoleh dari partisipasi swasta hingga investasi langsung. Juga BUMN," kata Bambang.



APBN, sambung Bambang, dibutuhkan hanya sekitar Rp 30 triliun untuk persiapan pembuatan grand design hingga pembangunan infrastruktur dasar. "Nah ini juga bisa dibantu BUMN," tutur Bambang.

Lebih jauh Bambang mengatakan, dibutuhkan lahan seluas 100.000 hektare untuk Ibu Kota baru. Adapun perinciannya, 40.000 hektare untuk pusat pemerintahannya, kemudian 40.000 hektare untuk pengembangan kawasan kota.

"Sisanya untuk pendukung. Sekitar 100.000 hektare totalnya," terang Bambang.

Tenang, Biaya Bangun Ibu Kota Baru Rp 466 T Tak Pakai UtangFoto: Infografis/Pemindahan Ibu Kota/Edward Ricardo



(dru) Next Article Siap-siap! Jokowi Segera Umumkan Ibu Kota Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular