
'Kebakaran Jenggot' Ekspor Lesu, Priok Dipacu Buka 24 Jam
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
09 July 2019 11:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggulirkan wacana untuk mengoperasikan Pelabuhan Tanjung Priok selama 24 jam/7 hari dalam sepekan bagian dari optimalisasi layanan Pelabuhan Tanjung Priok. Menhub Budi Karya mengklaim selama ini, pelabuhan Tanjung Priok sudah beroperasi 24 jam tapi masih 4-5 hari dalam sepekan.
Keinginan operas Pelabuhan Tanjung Priok 24 jam 7 hari dalam sepekan sempat disampaikan Budi Karya usai rapat di Kantor Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta Minggu (7/7/2019). Rencana Menhub ini untuk memaksimalkan ekspor, di tengah pelemahan ekspor yang terjadi. Total ekspor pada Mei 2019 hanya US$ 14,74 miliar, atau minus 8,99% dibandingkan Mei 2018.
Budi Karya menjelaskan, dengan beroperasi selama 24 jam, kegiatan ekspor-impor diharapkan dapat berjalan efisien dan mengurai penumpukan kapal yang datang pada hari-hari tertentu.
"Saya akan dorong menjadi 7 hari. Kenapa? Karena kita ingin efisiensi itu terjadi. Tidak terjadi kemacetan," katanya di Istana, Senin (8/7)
Pihaknya kemungkinan akan menerapkan jadwal operasional. Dalam prosesnya, Budi mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pemilik barang dan perusahaan kapal. Sehingga rencana ini diperkirakan membutuhkan waktu transisi beberapa bulan.
"Kira-kira 6 bulan. Mungkin 2 bulan ini jadi 7 hari. 6 bulan ini bisa 24 jam. Ini karena berkaitan dengan eksternal. Satu pemilik barang, kedua shipping line. Terutama pemilik barang yang harus diedukasi," jelas Budi.
Wacana operasional 24 jam ini juga akan berpengaruh pada perbankan. Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Hermanta, mengatakan pelayanan perbankan selama ini sudah berjalan apalagi transaksi bisa dilakukan secara daring. Pelayanan bank di Pelabuhan Tanjung Priok biasa berlangsung dari Senin hingga Jumat. Ke depannya, pelayanan akan dibuka pada hari Sabtu-Minggu.
Hanya saja, para agen kapal, jelas Hermanta, masih ingin melakukan transaksi secara manual. Menteri Budi Karya juga sudah menggelar rapat bersama menggelar rapat bersama direksi BNI, Mandiri, dan BCA.
(hoi/hoi)
Keinginan operas Pelabuhan Tanjung Priok 24 jam 7 hari dalam sepekan sempat disampaikan Budi Karya usai rapat di Kantor Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta Minggu (7/7/2019). Rencana Menhub ini untuk memaksimalkan ekspor, di tengah pelemahan ekspor yang terjadi. Total ekspor pada Mei 2019 hanya US$ 14,74 miliar, atau minus 8,99% dibandingkan Mei 2018.
Budi Karya menjelaskan, dengan beroperasi selama 24 jam, kegiatan ekspor-impor diharapkan dapat berjalan efisien dan mengurai penumpukan kapal yang datang pada hari-hari tertentu.
"Saya akan dorong menjadi 7 hari. Kenapa? Karena kita ingin efisiensi itu terjadi. Tidak terjadi kemacetan," katanya di Istana, Senin (8/7)
Pihaknya kemungkinan akan menerapkan jadwal operasional. Dalam prosesnya, Budi mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti pemilik barang dan perusahaan kapal. Sehingga rencana ini diperkirakan membutuhkan waktu transisi beberapa bulan.
"Kira-kira 6 bulan. Mungkin 2 bulan ini jadi 7 hari. 6 bulan ini bisa 24 jam. Ini karena berkaitan dengan eksternal. Satu pemilik barang, kedua shipping line. Terutama pemilik barang yang harus diedukasi," jelas Budi.
Wacana operasional 24 jam ini juga akan berpengaruh pada perbankan. Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Hermanta, mengatakan pelayanan perbankan selama ini sudah berjalan apalagi transaksi bisa dilakukan secara daring. Pelayanan bank di Pelabuhan Tanjung Priok biasa berlangsung dari Senin hingga Jumat. Ke depannya, pelayanan akan dibuka pada hari Sabtu-Minggu.
Hanya saja, para agen kapal, jelas Hermanta, masih ingin melakukan transaksi secara manual. Menteri Budi Karya juga sudah menggelar rapat bersama menggelar rapat bersama direksi BNI, Mandiri, dan BCA.
(hoi/hoi)
Most Popular