Jokowi Teriak Ekspor Jeblok, Menhub Lirik Program Era SBY

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
08 July 2019 14:21
Program pelabuhan buka 24 jam sudah ada sejak 2009, sebagai program 100 hari pemerintah kala itu.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan mengingatkan kepada para menteri kabinet untuk waspada terkait lemahnya ekspor hingga defisit perdagangan.
 
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons peringatan Jokowi, salah satunya dengan memaksimalkan waktu operasional Pelabuhan Tanjung Priok 24 jam non-stop 7 hari dalam sepekan.

Kebijakan tersebut sebenarnya bukan barang baru, lantaran sudah digaungkan pemerintah era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak 2009. Pada 29 Januari 2010 silam, SBY bahkan meresmikan sistem Indonesia National Single Window (INSW) di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal I (JICT), Tanjung Priok, Jakarta.

Sejak saat itu, secara resmi seluruh pengurusan dokumen impor di 5 lokasi yakni Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Belawan Medan dan Bandara Soekarno Hatta Jakarta wajib menggunakan sistem elektronik melalui portal INSW.



Sedangkan penerapan sistem INSW ekspor, saat itu hanya terbatas pada pelabuhan Tanjung Perak. Adapun pelabuhan lain menyusul disesuaikan dengan kesiapan masing-masing pelabuhan.

Launching INSW dibarengi dengan Pengoperasian Layanan Kepelabuhan dan Kepabeanan 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, yang merupakan bagian dari Program Kerja 100 hari Pertama Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Layanan 24/7 tersebut meliputi 4 pelabuhan yaitu Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Soekarno-Hatta Makassar dan Belawan Medan.



Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Hermanta, mengatakan bahwa Menteri Perhubungan hanya menekankan pentingnya optimalisasi.

"Pak Menhub itu hanya menekankan bahwa optimalisasi pelayanan yang selama ini 24/7 itu belum secara optimal dimanfaatkan oleh para pengguna jasa," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (8/7/2019).

Padahal, menurutnya, otoritas pelabuhan selaku leading sector, bersama syahbandar, karantina, dan bea cukai telah memberikan pelayanan 24 jam.

"Nah, kemarin itu, pak menteri ingin integrasi pelayanan itu secara maksimal. Terkait juga tim dari perbankan. Jadi pelayanan pelabuhan totalitas 24 jam terus bisa memberikan pelayanan," katanya.


(hoi/hoi) Next Article Jokowi Mau Genjot Ekspor, Priok Buka 24 Jam Jadi Jawaban?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular