
KIA di Indonesia: Mobil Timor Sampai ke Pelukan Indomobil
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
28 June 2019 12:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemasaran mobil asal Korea Selatan dengan merek KIA Motors (KIA) resmi diambil alih oleh PT Indomobil Sukses Makmur Tbk (IMAS). Langkah ini jadi babak baru bagi KIA di Indonesia setelah meramaikan pasar otomotif di Indonesia selama dua dekade.
Sebelum diambil alih oleh IMAS, KIA Motors masuk ke Indonesia pada tahun 1999. Awalnya, lisensi pendistribusian KIA Motors dipegang oleh PT KIA Mobil Indonesia (KMI) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek-nya (ATPM). KIA pun merilis mobil penumpang pertamanya, KIA Sephia.
Sejatinya mobil KIA Sephia adalah hasil peluncuran kembali (rebadge) dari mobil nasional Timor S515/S516 yang terpaksa tutup karena dinamika politik dan krisis moneter 1998. Kemudian, tidak lama setelahnya, perusahaan mulai meluncurkan 5 mobil pertama di tahun 2000 termasuk di antaranya Carnival, Sportage, Carens, Shuma, dan Visto Zip Drive.
Mobil-mobil milik KIA sebagian besar bukan merupakan hasil produksi atau rakitan dalam negeri, melainkan masih berstatus build-up atau impor dari Korea Selatan atau Malaysia. Hingga saat ini hanya beberapa tipe mobil KIA yang merupakan rakitan domestik, di antanya tipe New Pride, Picanto, Big Up (truk), Sportage.
Melansir data penjualan wholesales asosiasi kendaraan bermotor di Indonesia (Gaikindo), pada 2001 KIA dapat menjual 6.354 unit mobil. Lalu hingga 2015 rerata penjualan KIA berada di kisaran 5.000-6.000 unit per tahun. Hasil penjualan perusahaan meningkat ketika KIA memperkenalkan tiga mobil baru, yakni All New Picanto, All New Sportage, dan All New Pride.
Pengenalan tipe mobil baru tersebut berbuah manis karena di tahun 2012 perusahaan mencatatkan penjualan mencapai 13.651 unit yang merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah KIA di Indonesia. Namun, penjualan mobil KIA Motors perlahan menunjukkan tren penurunan, padahal perusahaan terus meluncurkan tipe mobil baru.
Tercatat di tahun 2014 jumlah mobil yang dapat dijual hanya sekitar 9.000 unit. Lalu di tahun 2016 tercatat hanya sekitar 1.300 unit mobil KIA yang terjual. Per tahun 2017, tidak ada catatan penjualan mengenai KIA di pusat data Gaikindo.
Perusahaan kemudian dikabarkan tidak lagi tercatat menjadi anggota asosiasi tersebut sejak semester kedua 2018. Perusahaan pun mulai diselimuti kabar bangkrut karena beberapa showroom-nya sudah dijual. Kabar terbaru menyebutkan bahwa perusahaan patungan antara IMAS deng PT Sarimitra Kusuma Ekaja memiliki modal dasar sebesar Rp 100 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke BEI, Direktur Utama Indomobil Jusak Kertowidjojo menjelaskan pembentukan usaha patungan ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja perseroan.
"Meningkatkan kinerja usaha di Indomobil Group dengan menambahkan variasi merek kendaraan bermotor yang ditawarkan kepada konsumen," jelas Jusak.
(hoi/hoi) Next Article Jatuh ke Pangkuan Indomobil, Apa Taktik Mobil KIA Berikutnya?
Sebelum diambil alih oleh IMAS, KIA Motors masuk ke Indonesia pada tahun 1999. Awalnya, lisensi pendistribusian KIA Motors dipegang oleh PT KIA Mobil Indonesia (KMI) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek-nya (ATPM). KIA pun merilis mobil penumpang pertamanya, KIA Sephia.
Sejatinya mobil KIA Sephia adalah hasil peluncuran kembali (rebadge) dari mobil nasional Timor S515/S516 yang terpaksa tutup karena dinamika politik dan krisis moneter 1998. Kemudian, tidak lama setelahnya, perusahaan mulai meluncurkan 5 mobil pertama di tahun 2000 termasuk di antaranya Carnival, Sportage, Carens, Shuma, dan Visto Zip Drive.
Mobil-mobil milik KIA sebagian besar bukan merupakan hasil produksi atau rakitan dalam negeri, melainkan masih berstatus build-up atau impor dari Korea Selatan atau Malaysia. Hingga saat ini hanya beberapa tipe mobil KIA yang merupakan rakitan domestik, di antanya tipe New Pride, Picanto, Big Up (truk), Sportage.
Melansir data penjualan wholesales asosiasi kendaraan bermotor di Indonesia (Gaikindo), pada 2001 KIA dapat menjual 6.354 unit mobil. Lalu hingga 2015 rerata penjualan KIA berada di kisaran 5.000-6.000 unit per tahun. Hasil penjualan perusahaan meningkat ketika KIA memperkenalkan tiga mobil baru, yakni All New Picanto, All New Sportage, dan All New Pride.
Pengenalan tipe mobil baru tersebut berbuah manis karena di tahun 2012 perusahaan mencatatkan penjualan mencapai 13.651 unit yang merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah KIA di Indonesia. Namun, penjualan mobil KIA Motors perlahan menunjukkan tren penurunan, padahal perusahaan terus meluncurkan tipe mobil baru.
Tercatat di tahun 2014 jumlah mobil yang dapat dijual hanya sekitar 9.000 unit. Lalu di tahun 2016 tercatat hanya sekitar 1.300 unit mobil KIA yang terjual. Per tahun 2017, tidak ada catatan penjualan mengenai KIA di pusat data Gaikindo.
Perusahaan kemudian dikabarkan tidak lagi tercatat menjadi anggota asosiasi tersebut sejak semester kedua 2018. Perusahaan pun mulai diselimuti kabar bangkrut karena beberapa showroom-nya sudah dijual. Kabar terbaru menyebutkan bahwa perusahaan patungan antara IMAS deng PT Sarimitra Kusuma Ekaja memiliki modal dasar sebesar Rp 100 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke BEI, Direktur Utama Indomobil Jusak Kertowidjojo menjelaskan pembentukan usaha patungan ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja perseroan.
"Meningkatkan kinerja usaha di Indomobil Group dengan menambahkan variasi merek kendaraan bermotor yang ditawarkan kepada konsumen," jelas Jusak.
(hoi/hoi) Next Article Jatuh ke Pangkuan Indomobil, Apa Taktik Mobil KIA Berikutnya?
Most Popular