
Resmi Jual KIA, Saham Indomobil Diborong & Melesat Hingga 12%
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
28 June 2019 10:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melesat pada awal perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (28/6/2019). Harga saham perusahaan bahkan sempat melesat ke level Rp 2.900/unit saham atau naik 12,4% dari penutupan perdagangan kemarin (27/6/2019).
Hingga berita ini dimuat IMAS masih anteng berada di kategori top gainers, tapi harga saham perusahaan berada di level Rp 2.750/unit saham atau naik 6,59%. IMAS ditransaksikan dengan total volume perdagangan mencapai 5,27 juta saham, puluhan kali lipat lebih besar dari rerata volume harian yang ada di kisaran 237 ribu saham.
Harga emiten ritel mobil Grup Salim satu ini menguat karena kemarin ramai diberitakan perusahaan mengambil alih penjualan kendaraan roda empat asal Korea Selatan, KIA Motors. Dengan demikian bertambahlah deretan lisensi merek mobil komersial yang didistribusikan, termasuk di dalamnya Audi, Nissan, Suzuki, Datsun, Hino, dan VW.
Melansir keterbukaan informasi perusahaan di BEI, akuisisi tersebut resmi dilakukan dengan membentuk perusahaan patungan bersama PT Sarimitra Kusuma Ekaja yang diberi nama PT Kreta Indo Artha.
Total modal dasar yang ditempatkan kedua perusahaan sebesar Rp 100 miliar, dimana baru Rp 25 miliar yang disetor dengan Rp 15 miliar dari Indomobil dan Rp 10 miliar dari Sarimitra Kusuma Ekaja.
Direktur Utama Indomobil, Jusak Kertowidjodjo, menyampaikan bahwa pembentukan usaha patungan ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja perusahaan ke depannya.
Sebelum diambil alih oleh IMAS, KIA Motors masuk ke Indonesia pada tahun 1999. Lisensi pendistribusian KIA Motors dipegang oleh Tommy Soeharto melalui PT KIA Mobil Indonesia (KMI) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek-nya (ATPM).
Sebagai informasi tambahan, hingga akhir Maret 2019 total pendapatan IMAS tercatat naik 8,57% year-on-year (YoY) menjadi Rp 4,7 triliun dari Rp 4,33 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, total laba bersih yang mampu dikantongi perusahaan mencapai Rp 630,99 miliar atau naik hampir sepuluh kali lipat dari perolehan keuntungan kuartal I-2018 yang ada di Rp 60,24 miliar.
Melesatnya laba bersih IMAS dikarenakan transaksi one-off yang berasal dari keuntungan laba atas penjualan investasi sebesar Rp 718,3 miliar.
Lebih lanjut, tahun ini total anggaran belanja modal perusahaan masih sama di kisaran tahun lalu, yaitu Rp 3 triliun. Mayoritas (80%) anggaran tersebut digunakan untuk bisnis logistik dan persewaan kendaraan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Indomobil Caplok Mercedez Benz, Ada Apa?
Hingga berita ini dimuat IMAS masih anteng berada di kategori top gainers, tapi harga saham perusahaan berada di level Rp 2.750/unit saham atau naik 6,59%. IMAS ditransaksikan dengan total volume perdagangan mencapai 5,27 juta saham, puluhan kali lipat lebih besar dari rerata volume harian yang ada di kisaran 237 ribu saham.
Harga emiten ritel mobil Grup Salim satu ini menguat karena kemarin ramai diberitakan perusahaan mengambil alih penjualan kendaraan roda empat asal Korea Selatan, KIA Motors. Dengan demikian bertambahlah deretan lisensi merek mobil komersial yang didistribusikan, termasuk di dalamnya Audi, Nissan, Suzuki, Datsun, Hino, dan VW.
Melansir keterbukaan informasi perusahaan di BEI, akuisisi tersebut resmi dilakukan dengan membentuk perusahaan patungan bersama PT Sarimitra Kusuma Ekaja yang diberi nama PT Kreta Indo Artha.
Direktur Utama Indomobil, Jusak Kertowidjodjo, menyampaikan bahwa pembentukan usaha patungan ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja perusahaan ke depannya.
Sebelum diambil alih oleh IMAS, KIA Motors masuk ke Indonesia pada tahun 1999. Lisensi pendistribusian KIA Motors dipegang oleh Tommy Soeharto melalui PT KIA Mobil Indonesia (KMI) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek-nya (ATPM).
Sebagai informasi tambahan, hingga akhir Maret 2019 total pendapatan IMAS tercatat naik 8,57% year-on-year (YoY) menjadi Rp 4,7 triliun dari Rp 4,33 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, total laba bersih yang mampu dikantongi perusahaan mencapai Rp 630,99 miliar atau naik hampir sepuluh kali lipat dari perolehan keuntungan kuartal I-2018 yang ada di Rp 60,24 miliar.
Melesatnya laba bersih IMAS dikarenakan transaksi one-off yang berasal dari keuntungan laba atas penjualan investasi sebesar Rp 718,3 miliar.
Lebih lanjut, tahun ini total anggaran belanja modal perusahaan masih sama di kisaran tahun lalu, yaitu Rp 3 triliun. Mayoritas (80%) anggaran tersebut digunakan untuk bisnis logistik dan persewaan kendaraan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Indomobil Caplok Mercedez Benz, Ada Apa?
Most Popular