Beban Keuangan Melesat, Laba IMJS Hanya Tumbuh 14,77%

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
26 April 2019 13:26
Pendapatan pinalti adalah denda ketika konsumen terlambat membayar angsuran dan pelunasan.
Foto: Oppo Stock In Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Logistik cucu perusahaan Grup Salim, PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), hingga akhir Maret 2019 mencatatkan peningkatan pendapatan 27,53% year-on-year (YoY) menjadi Rp 938,92 miliar.

Jika dirinci, pemasukan dari sektor usaha jasa keuangan lebih mendominasi dengan porsi 53,49% atau setara Rp 502,21 miliar. Sedangkan, sisanya berasal dari penjualan sewa kendaraan dan bisnis terkait sebesar Rp 436,71 miliar.

IMJS pada 3 bulan pertama tahun ini juga membukukan peningkatan yang cukup signifikan pada pos pemasukan lainnya, termasuk pendapatan operasi lain, pendapatan keuangan, dan laba dari entitas asosiasi.

Pendapatan operasi lainnya tumbuh 60,76% YoY menjadi Rp 88,23 miliar disokong oleh melesatnya pendapatan pinalti konsumen dan arus kas masuk tambahan dari bonus sales dan insentif dealer. Pendapatan pinalti adalah denda ketika konsumen terlambat membayar angsuran dan pelunasan.

Kemudian, tingginya bunga dari piutang pihak berelasi dan peningkatan pada pendapatan bunga giro (dan deposito berjangka) mendorong pendapatan keuangan meroket 192,11% YoY menjadi Rp 12,58 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,31 miliar.

Perusahaan juga mengantongi pemasukan tambahan dari laba entitas asosiasi, terutama yang berasal dari PT Hino Finance Indonesia (HFI). Laba entitas asosisi di kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 8,01 miliar (naik 57,41%), dimana 96,03% berasal dari HFI.

HFI adalah perusahaan joint venture IMJS dengan Hino Motors Ltd dan Sumitomo Corporation Group yang bergerak di usaha pembiayaan kendaraan merek Hino.

Namun sayangnya, laju pertumbuhan laba bersih IMJS tidak sebesar laju pertumbuhan pemasukan. Laba bersih perusahaan tercatat hanya mampu tumbuh 14,77% secara tahunan menjadi Rp 57,15 miliar.

Laju pertumbuhan bottom line perusahaan tertekan dikarenakan beban keuangan dan beban umum (administrasi) kuartal I-2019 melejit dengan kenaikan masing-masing 92,98% YoY dan 38,6% YoY. Jika kedua beban tersebut ditotal, sudah mampu memangkas hampir 40% total penjualan perusahaan.

Sebagai informasi tambahan, pada periode tersebut total aset perusahaan tercatat Rp 21 triliun, tidak berbeda jauh dengan perolehan akhir tahun lalu senilai Rp 20 triliun,

Sementara itu total liabilitas sebesar Rp 9,28 triliun dan total ekuitas mencapai Rp 3,46 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Reli Terhenti, Saham Indomobil Multi Jasa Anjlok 9%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular