Klaim Jual Harga Tiket Murah, Bos AirAsia Ungkap Rahasianya
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
24 June 2019 20:40
Jakarta, CNBC Indonesia - AirAsia Indonesia mengklaim menjual harga tiket pesawat sudah paling murah dibandingkan maskapai LCC lainnya seperti Lion Air dan Citilink Indonesia.
Direktur Utama AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan, membocorkan rahasia sederet efisiensi yang telah dilakukan. Perbedaan paling mencolok antara AirAsia dengan maskapai lain adalah mengenai penggunaan tipe pesawat.
"Kami hanya mengoperasikan satu tipe pesawat, Airbus A320, sudah satu tipe itu saja," ungkap Dendy di Jakarta, Senin (24/6/2019).
Kondisi ini memudahkan AirAsia mengelola sumber daya. Mulai pilot, kru kabin, hingga petugas engineer hanya perlu memiliki satu sertifikasi, yakni untuk menangani Airbus A320.
"Karena yang sudah tersertifikasi untuk Airbus A320 enggak bisa gampang untuk mengoperasikan tipe pesawat yang lain, belum tentu bisa, ada aturan yang harus kita lalui," tandasnya.
Hal ini menjadi nilai tambah jika dibandingkan maskapai lain yang mengoperasikan berbagai macam tipe pesawat. Itu baru dari sisi kru. Sejalan dengan itu, dari sisi sparepart juga terdapat banyak potensi efisiensi yang bisa diperoleh.
"Dari satu tipe sparepart yang disimpan ya jauh lebih sedikit dari pada tipe yang macam-macam. Tentunya lebih efisien bagi kami," urainya.
Selain itu, AirAsia Indonesia juga merupakan bagian dari AirAsia Group yang beroperasi di 6 negara dengan 9 airline. Dalam bertransaksi jual beli pesawat, AirAsia Indonesia ikut mendapatkan kemudahan.
"Misalnya kami ingin mendapatkan pesawat, kita ingin mencari Airbus. Kalau AirAsia Indonesia datang sendiri ke Airbus bilang butuh 5, Thailand bilang butuh 6, harganya akan beda kalau kita datangnya bareng-bareng ke Airbus. Hei bos kami butuh 23 pesawat, harganya akan pasti jauh lebih baik. It's business," tegasnya.
(hoi/hoi) Next Article Tiket AirAsia Kembali 'Hilang' di Traveloka dan Tiket.com
Direktur Utama AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan, membocorkan rahasia sederet efisiensi yang telah dilakukan. Perbedaan paling mencolok antara AirAsia dengan maskapai lain adalah mengenai penggunaan tipe pesawat.
"Kami hanya mengoperasikan satu tipe pesawat, Airbus A320, sudah satu tipe itu saja," ungkap Dendy di Jakarta, Senin (24/6/2019).
Kondisi ini memudahkan AirAsia mengelola sumber daya. Mulai pilot, kru kabin, hingga petugas engineer hanya perlu memiliki satu sertifikasi, yakni untuk menangani Airbus A320.
"Karena yang sudah tersertifikasi untuk Airbus A320 enggak bisa gampang untuk mengoperasikan tipe pesawat yang lain, belum tentu bisa, ada aturan yang harus kita lalui," tandasnya.
Hal ini menjadi nilai tambah jika dibandingkan maskapai lain yang mengoperasikan berbagai macam tipe pesawat. Itu baru dari sisi kru. Sejalan dengan itu, dari sisi sparepart juga terdapat banyak potensi efisiensi yang bisa diperoleh.
"Dari satu tipe sparepart yang disimpan ya jauh lebih sedikit dari pada tipe yang macam-macam. Tentunya lebih efisien bagi kami," urainya.
Selain itu, AirAsia Indonesia juga merupakan bagian dari AirAsia Group yang beroperasi di 6 negara dengan 9 airline. Dalam bertransaksi jual beli pesawat, AirAsia Indonesia ikut mendapatkan kemudahan.
"Misalnya kami ingin mendapatkan pesawat, kita ingin mencari Airbus. Kalau AirAsia Indonesia datang sendiri ke Airbus bilang butuh 5, Thailand bilang butuh 6, harganya akan beda kalau kita datangnya bareng-bareng ke Airbus. Hei bos kami butuh 23 pesawat, harganya akan pasti jauh lebih baik. It's business," tegasnya.
(hoi/hoi) Next Article Tiket AirAsia Kembali 'Hilang' di Traveloka dan Tiket.com
Most Popular