
Sabar Ya! Penurunan Harga Tiket Pesawat LCC Masih Panjang
S. Pablo I. Pareira, CNBC Indonesia
21 June 2019 16:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penurunan tarif tiket penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) untuk penerbangan domestik pada Kamis (21/6). Kebijakan ini dikeluarkan karena tingginya harga tiket pesawat yang selama ini didominasi dari harga avtur dan biaya leasing (penyewaan pesawat).
Targetnya para maskapai akan mengumumkan penurunan tarif tiket LCC pada pekan depan. Namun, pertanyaan, apakah itu akan benar-benar terjadi?
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah memberikan waktu seminggu bagi maskapai dan stakeholders terkait untuk memberikan usulan rute-rute LCC mana saja yang akan diturunkan. Usulan itu termasuk besaran harga, termasuk harga avtur yang sanggup diberikan Pertamina serta penurunan biaya dari operator bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
"Jangan anda tanya berapa turunnya, tunggu saja. Seminggu dari sekarang akan disampaikan masing-masing maskapai penerbangan untuk LCC domestik," kata Darmin dalam konferensi pers, Kamis (20/6/2019).
Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan, maskapai akan mengusulkan kepada pemerintah berapa kali penerbangan murah yang akan diberikan dalam frekuensi penerbangan LCC per hari.
"Jadi memang ini belum selesai. Kami minta ke mereka [maskapai] tolong buat satu flight penerbangan murah, nanti ajukan lagi ke Pak Menko minggu depan. Nanti mereka yang usulkan, dan kalau ada kebutuhan destinasi tertentu yang selama ini belum ada maka kami minta sediakan," jelasnya.
"Juga kami minta ke Pertamina coba dikaji untuk tetap turunkan harga avtur. Berapa besarannya akan disampaikan di pekan depan," imbuhnya.
Menurut Susi, persoalan tiket pesawat ini cukup pelik karena masyarakat sudah terbiasa menghadapi kondisi harga yang tidak normal selama bertahun-tahun akibat perang tarif dan promo antar maskapai.
"Sehingga begitu dikembalikan ke harga normal banyak hal yang harus dijelaskan," katanya.
Dari sisi maskapai penerbangan, merespons beragam soal kebijakan penurunan harga tiket ini. Lion Air misalnya, sudah berkomitmen akan mematuhi permintaan pemerintah untuk menurunkan harga. Lion Air mengaku masih sedang melakukan persiapan dan proses terkait penurunan harga tiket. Namun, Lion Air akan memberlakukan harga jual tiket promo sampai dengan 50% dari tarif dasar batas atas (basic fare), akan diterapkan pada waktu (jam-jam) keberangkatan (schedule time departure) dan kondisi tertentu.
Sementara itu, AirAsia belum memberikan pernyataan resmi soal kepijakan penurunan harga tiket. Namun, lewat CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengklaim "harga kami sudah sangat terjangkau, malah selalu ada promo," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi) Next Article Ampuhkah Cara Pemerintah Paksa Turunkan Harga Tiket Pesawat?
Targetnya para maskapai akan mengumumkan penurunan tarif tiket LCC pada pekan depan. Namun, pertanyaan, apakah itu akan benar-benar terjadi?
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah memberikan waktu seminggu bagi maskapai dan stakeholders terkait untuk memberikan usulan rute-rute LCC mana saja yang akan diturunkan. Usulan itu termasuk besaran harga, termasuk harga avtur yang sanggup diberikan Pertamina serta penurunan biaya dari operator bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
"Jangan anda tanya berapa turunnya, tunggu saja. Seminggu dari sekarang akan disampaikan masing-masing maskapai penerbangan untuk LCC domestik," kata Darmin dalam konferensi pers, Kamis (20/6/2019).
Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan, maskapai akan mengusulkan kepada pemerintah berapa kali penerbangan murah yang akan diberikan dalam frekuensi penerbangan LCC per hari.
"Jadi memang ini belum selesai. Kami minta ke mereka [maskapai] tolong buat satu flight penerbangan murah, nanti ajukan lagi ke Pak Menko minggu depan. Nanti mereka yang usulkan, dan kalau ada kebutuhan destinasi tertentu yang selama ini belum ada maka kami minta sediakan," jelasnya.
"Juga kami minta ke Pertamina coba dikaji untuk tetap turunkan harga avtur. Berapa besarannya akan disampaikan di pekan depan," imbuhnya.
Menurut Susi, persoalan tiket pesawat ini cukup pelik karena masyarakat sudah terbiasa menghadapi kondisi harga yang tidak normal selama bertahun-tahun akibat perang tarif dan promo antar maskapai.
"Sehingga begitu dikembalikan ke harga normal banyak hal yang harus dijelaskan," katanya.
Dari sisi maskapai penerbangan, merespons beragam soal kebijakan penurunan harga tiket ini. Lion Air misalnya, sudah berkomitmen akan mematuhi permintaan pemerintah untuk menurunkan harga. Lion Air mengaku masih sedang melakukan persiapan dan proses terkait penurunan harga tiket. Namun, Lion Air akan memberlakukan harga jual tiket promo sampai dengan 50% dari tarif dasar batas atas (basic fare), akan diterapkan pada waktu (jam-jam) keberangkatan (schedule time departure) dan kondisi tertentu.
Sementara itu, AirAsia belum memberikan pernyataan resmi soal kepijakan penurunan harga tiket. Namun, lewat CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengklaim "harga kami sudah sangat terjangkau, malah selalu ada promo," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi) Next Article Ampuhkah Cara Pemerintah Paksa Turunkan Harga Tiket Pesawat?
Most Popular