Harga Avtur Pertamina Diklaim Lebih Murah dari Negara Lain

S. Pablo I. Pareira, CNBC Indonesia
21 June 2019 12:31
Kepada pemerintah, Pertamina mengklaim harga avturnya lebih murah dari negara lain.
Foto: Bandara Internasional Soekarno Hatta. (Ist/Wikipedia)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengklaim harga avtur yang mereka jual selama ini ke berbagai maskapai penerbangan di dalam negeri tak lebih mahal dari harga avtur yang dijual di negara-negara lain.

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) dengan para pemangku kepentingan industri penerbangan di kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (20/6). Dalam rapat tersebut, Pertamina diwakili Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra.



Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono yang hadir dalam acara tersebut mengatakan PT Pertamina (Persero) menolak anggapan yang beredar selama ini bahwa harga avtur di bandara-bandara Indonesia lebih mahal.

"Mereka [perwakilan Pertamina] ingin menjelaskan, enggak betul kalau harga avtur kita disebut lebih mahal. Mereka katakan harga avtur di Soekarno-Hatta jauh lebih murah dibandingkan di bandara negara lain, baik Tokyo, Manila, Singapura, Hong Kong dan Kuala Lumpur," jelas Susiwijono usai rapat koordinasi, Kamis (20/6/2019).



Ia memberikan dokumen paparan pihak Pertamina dalam rapat tersebut. Dari dokumen itu, dipaparkan daftar perbandingan harga avtur dari Pertamina di Indonesia masih relatif lebih murah dibandingkan dengan harga regional Asia Pasifik.

Berikut daftar harga avtur yang bersumber dari klaim Pertamina per 1 Juni 2019, (Rupiah/Liter):

  • SHELL Narita Tokyo Rp 16.248
  • SHELL Manila Rp 13.450
  • SHELL Singapura Rp 12.100
  • SHELL Hong Kong Rp 11.263
  • Pertamina KNO (Kualanamu Medan) Rp 10.820
  • SHELL Kuala Lumpur Rp 10.595
  • SHELL Bangkok Rp 10.528
  • Pertamina SUB (Juanda Surabaya) Rp 10.324
  • Pertamina CGK (Soekarno-Hatta) Rp 9.376


Dalam dokumen tersebut, tertulis bahwa harga avtur Pertamina untuk Bandara Soekarno-Hatta lebih rendah sebesar Rp 2.724/liter dibandingkan harga di Changi Airport, Singapura.

Jika dibandingkan dengan posting price bandara domestik, Soekarno-Hatta masih memiliki harga terendah. Salah satu alasannya adalah demand yang cukup besar dan supply chain yang cukup efisien sehingga tidak menimbulkan biaya transportasi yang begitu besar seperti di lokasi lainnya di Tanah Air.

Kendati demikian, perlu diingat bahwa harga avtur tersebut dapat senantiasa berubah sesuai negosiasi business to business (B2B) dan perjanjian kontrak dengan pihak ketiga.

"Mereka hitung ini dari harga MOPS [Mean of Platss Singapore] dan kurs. Tapi meskipun mereka bilang begitu, kami tetap minta coba dikaji untuk tetap diturunkan harganya karena avtur ini komponen biaya yang besar. Berapa besarannya akan disampaikan minggu depan," jelas Susi.

Pada Kamis (20/6) pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penurunan tarif tiket penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) untuk penerbangan domestik.

Kebijakan ini dikeluarkan karena tingginya harga tiket pesawat yang selama ini didominasi dari harga avtur dan leasing (penyewaan pesawat)

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah meminta maskapai terkait untuk menyediakan satu penerbangan domestik LCC yang murah untuk jadwal penerbangan tertentu, untuk merespons kegelisahan masyarakat akan harga tiket pesawat yang tak kunjung turun.

Selama ini maskapai yang berbasis LCC antara lain Lion Air, Citilink, dan AirAsia.

Pemerintah juga meminta para pemangku kepentingan (stakeholders) di industri penerbangan yang selama ini berperan dalam pembentukan harga tiket pesawat untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biayanya.

Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono menjabarkan, kontribusi biaya avtur tetap menjadi yang terbesar dalam pembentukan harga tiket maskapai yakni mencapai 30-31%, diikuti biaya leasing 20-24%, perawatan dan penyediaan suku cadang (sparepart & maintenance) 16-20%, pengelolaan SDM 14-16% dan passenger service chargesekitar 0,7-6%.

Artinya bila digabung, avtur dan leasing menyumbang sekitar 55% dari pembentukan harga tiket pesawat.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi) Next Article Ampuhkah Cara Pemerintah Paksa Turunkan Harga Tiket Pesawat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular