Timur Tengah Panas, AS Larang Maskapai Terbang di Atas Iran

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
21 June 2019 14:04
Perintah itu dikeluarkan beberapa jam setelah United Airlines menghentikan penerbangan antara bandara New Jersey dan Mumbai, yang melalui wilayah udara Iran.
Foto: REUTERS/Mike Blake
Jakarta, CNBC Indonesia - Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) pada Kamis (20/6/2019) mengeluarkan perintah darurat yang melarang maskapai negara itu terbang di daerah wilayah udara atas laut yang dikendalikan Iran menyusul meningkatnya ketegangan di antara kedua negara.

Wilayah yang dimaksud adalah zona udara di atas Selat Hormuz dan Teluk Oman.

Perintah itu dikeluarkan beberapa jam setelah United Airlines menghentikan penerbangan antara bandara New Jersey di Newark dan Mumbai di India, yang terbang melalui wilayah udara Iran. Hal ini dilakukan menyusul tinjauan keamanan setelah Iran menembak jatuh drone pengintai AS di ketinggian.

Jatuhnya drone Global Hawk yang tidak bersenjata, yang dapat terbang hingga 60.000 kaki (18.300 m), itu adalah kejadian terbaru dari serangkaian insiden di wilayah Teluk.


Sebelumnya, dua kapal tanker minyak (Front Altair milik Norwegia dan Kokuka Courageous milik Jepang) mengalami kerusakan yang cukup berat akibat ledakan ketika berlayar di dekat Selat Hormuz. Selat itu adalah jalur pengiriman minyak lewat laut tersibuk di dunia.

AS menuduh Iran ada di balik serangan itu namun segera dibantah oleh Iran.

FAA pada Kamis mengatakan sesuai dengan aplikasi pelacakan penerbangan, pesawat sipil terdekat beroperasi dalam jarak sekitar 45 mil laut dari drone Global Hawk AS ketika ditembak jatuh oleh rudal Iran.

"Ada banyak pesawat penerbangan sipil yang beroperasi di daerah itu pada saat penyerangan," kata FAA, dilansir dari Reuters.

Pada Juli 2014, penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh rudal Ukraina, menewaskan 298 di dalamnya. Kejadian itu mendorong maskapai untuk mengambil lebih banyak langkah guna mengungkap ancaman ke pesawat mereka.

Timur Tengah Panas, AS Larang Maskapai Terbang di Atas IranFoto: REUTERS/Mike Blake

Larangan AS tidak berlaku untuk maskapai dari negara lain, tetapi OPSGROUP, yang memberikan panduan kepada maskapai, mengatakan hal itu akan dipertimbangkan oleh operator secara global.

"Sejak MH17, semua negara bergantung pada saran dari AS, Inggris, Prancis, dan Jerman untuk menyoroti risiko wilayah udara," kata OPSGROUP. "Ancaman penembakan pesawat sipil di Iran selatan adalah nyata."

Situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan penerbangan Qatar Airways dan Etihad Airways ada di area tersebut pada pukul 03.00 GMT. Qatar dan Etihad tidak dapat menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja biasa.

United mengatakan telah menangguhkan penerbangannya ke India melalui wilayah udara Iran setelah "tinjauan keselamatan dan keamanan menyeluruh". Tidak disebutkan berapa lama penangguhan itu akan berlangsung.

Seorang juru bicara United mengatakan, pelanggan yang terbang dari Mumbai ke Newark akan dipesankan penerbangan alternatif kembali ke Amerika Serikat.


"Kami terus mengeksplorasi semua opsi kami dan tetap berhubungan dekat dengan otoritas pemerintah terkait untuk memberikan pelanggan kami pengalaman perjalanan paling efisien dalam situasi ini," kata juru bicara itu.

Pada Kamis, dua maskapai lain, American Airlines dan Delta Air Lines, mengatakan mereka tidak terbang di atas Iran. Perusahaan penerbangan Jepang, Japan Airlines Co Ltd dan ANA Holdings Inc juga mengatakan mereka tidak terbang di atas wilayah tersebut.
(prm) Next Article 2 Maskapai Penerbangan Ini PHK Belasan Ribu Karyawan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular