Ternyata, Trump Sempat Perintahkan Militer AS Serang Iran

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
21 June 2019 12:12
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata sempat menyetujui serangan militer terhadap Iran, Jumat (21/6/2019).
Foto: REUTERS/Leah Millis/
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata sempat menyetujui serangan militer terhadap Iran, Jumat (21/6/2019), menurut laporan The New York Times yang dikutip Reuters.

Serangan itu akan menjadi balasan atas penembakan pesawat tanpa awak atau drone militer milik AS senilai US$130 juta (Rp 1,8 triliun).


Namun, sang presiden segera membatalkan peluncuran serangan itu, menurut laporan surat kabar itu yang mengutip beberapa pejabat senior yang terlibat atau mengetahui pembahasan itu.

Ketegangan antara AS dan Iran makin tinggi dalam beberapa terakhir setelah Pasukan Pengawal Revolusi Iran mengatakan menembak sebuah drone milik AS, Kamis (20/6/2019).

Insiden ini terjadi setelah pekan lalu dua kapal tanker minyak (Front Altair milik Norwegia dan Kokuka Courageous milik Jepang) mengalami kerusakan yang cukup berat akibat ledakan ketika berlayar di dekat Selat Hormuz. Selat itu adalah jalur pengiriman minyak lewat laut tersibuk di dunia.

Ternyata, Trump Sempat Perintahkan Militer AS Serang IranFoto: Sistem udara atau pesawat tak berawak kecil, selama pelatihan lapangan di Pangkalan Bersama McGuire-Dix-Lakehurst, New Jersey, AS 15 Mei 2019. Foto diambil 15 Mei 2019. Penjaga Nasional New Jersey / Mark C. Olsen / Handout via REUTERS

AS menuduh Iran ada di balik serangan itu namun segera dibantah oleh Iran.

Laporan The New York Times menyebutkan bahwa Trump awalnya menyetujui serangan terhadap beberapa target, seperti radar dan baterai rudal.

Serangan itu direncanakan dilakukan sesaat sebelum fajar hari Jumat untuk meminimalkan risiko terhadap militer maupun warga sipil Iran.


Pesawat-pesawat AS telah terbang di udara sementara kapal-kapalnya sudah bersiap di posisi masing-masing namun tidak ada rudal yang ditembakkan ketika perintah menahan serangan diberikan, kata seorang pejabat senior di pemerintahan.

Pembatalan tiba-tiba itu menunda serangan militer yang seharusnya menjadi yang ketiga oleh Trump di Timur Tengah, tulis surat kabar itu. Trump telah dua kali menyerang target-target di Suriah pada 2017 dan 2018.

Meski begitu, belum jelas apakah serangan atas Iran masih akan dilanjutkan di kemudian hari. Tidak diketahui juga apakah pembatalan itu disebabkan oleh Trump yang berubah pikiran atau kekhawatiran pemerintahannya terkait strategi dan logistik.

Saksikan video mengenai serangan drone AS oleh Iran berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]




(roy) Next Article Intelijen AS Ungkap Iran Siap Pasok Ratusan Drone untuk Rusia

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular