
Lebih dari 300 Pesawat Boeing 737 MAX dan NG Bermasalah
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 June 2019 12:54

Jakarta, CNBC Indonesia- Regulator penerbangan Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) menemukan lebih dariĀ 300 dari pesawat Boeing 737 MAX dan generasi sebelumnya memiliki masalah manufaktur pada bagian-bagian tertentu, terutama sayap.
Seluruh pesawat Boeing 737 MAX telah dilarang terbang setelah kecelakaan mematikan diĀ Ethiopian Airlines dan Lion Air. Menanggapi hal tersebut pihak pabrikan akan segera mengganti perangkat yang bermasalah.
FAA menyatakan kerusakan terdapat pada lebih dari 148 bagian jalur slat terdepan yang diproduksi oleh pemasok Boeing mempengaruhi 179 pesawat MAX dan 133 NG di seluruh dunia.
Slats merupakan panel yang dapat bergerak yang membentang di sepanjang bagian depan sayap selama lepas landas dan pendaratan untuk memberikan pengangkatan tambahan. Setelah pengumuman FAA ini, Boeing menyatakan belum diberitahu tentang masalah dalam layanan yang terkait rangkaian salat ini.
Dilansir dari CNBC Boeing mengatakan telah mengidentifikasi 21 pesawat 737 NG yang paling berpotensi memiliki bagian yang cacat. Pabrikan kapal asal Amerika Serikat ini menyarankan pihak maskapai untuk memeriksa 112 NG tambahan. NG adalah 737 generasi ketiga yang mulai dibangun perusahaan pada 1997.
"Bagian-bagian yang terkena dampak "mungkin rentan terhadap kegagalan prematur atau retakan akibat proses pembuatan yang tidak tepat," kata FAA dilansir dari CNBC, Selasa (04/06/2019).
FAA mengatakan akan mengeluarkan Arahan Kelaikan Udara untuk identifikasi yang dilakukan Boeing dan menghapus bagian tertentu dari layanannya. Operator akan diminta untuk melakukan tindakan ini dalam 10 hari, tetapi dapat melanjutkan terbang dalam periode tersebut jika bagian yang cacat dihilangkan.
(dob/dob) Next Article Boeing 737 MAX Boleh Terbang Lagi, Garuda dan Lion Belum Bisa
Seluruh pesawat Boeing 737 MAX telah dilarang terbang setelah kecelakaan mematikan diĀ Ethiopian Airlines dan Lion Air. Menanggapi hal tersebut pihak pabrikan akan segera mengganti perangkat yang bermasalah.
FAA menyatakan kerusakan terdapat pada lebih dari 148 bagian jalur slat terdepan yang diproduksi oleh pemasok Boeing mempengaruhi 179 pesawat MAX dan 133 NG di seluruh dunia.
Slats merupakan panel yang dapat bergerak yang membentang di sepanjang bagian depan sayap selama lepas landas dan pendaratan untuk memberikan pengangkatan tambahan. Setelah pengumuman FAA ini, Boeing menyatakan belum diberitahu tentang masalah dalam layanan yang terkait rangkaian salat ini.
Dilansir dari CNBC Boeing mengatakan telah mengidentifikasi 21 pesawat 737 NG yang paling berpotensi memiliki bagian yang cacat. Pabrikan kapal asal Amerika Serikat ini menyarankan pihak maskapai untuk memeriksa 112 NG tambahan. NG adalah 737 generasi ketiga yang mulai dibangun perusahaan pada 1997.
"Bagian-bagian yang terkena dampak "mungkin rentan terhadap kegagalan prematur atau retakan akibat proses pembuatan yang tidak tepat," kata FAA dilansir dari CNBC, Selasa (04/06/2019).
FAA mengatakan akan mengeluarkan Arahan Kelaikan Udara untuk identifikasi yang dilakukan Boeing dan menghapus bagian tertentu dari layanannya. Operator akan diminta untuk melakukan tindakan ini dalam 10 hari, tetapi dapat melanjutkan terbang dalam periode tersebut jika bagian yang cacat dihilangkan.
(dob/dob) Next Article Boeing 737 MAX Boleh Terbang Lagi, Garuda dan Lion Belum Bisa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular