Cerita Lengkap Kemarahan Jokowi di Hadapan Sri Mulyani Cs

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 June 2019 17:13
Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram bukan kepalang, kenapa lagi?
Foto: Presiden Joko Widodo menerima Pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Permasalahan defisit transaksi berjalan (CAD) lantaran kinerja ekspor yang loyo dan arus investasi yang masuk tidak sebesar yang diharapkan membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram bukan kepalang.

Jokowi bahkan sampai tak habis pikir, karena hingga saat ini belum ada langkah terobosan yang konkret untuk mengatasi masalah ekspor dan investasi. Padahal, sudah berkali-kali masalah ini di bawa pada rapat pimpinan tertinggi.

Berdasarkan catatan kepala negara, masalah ini sudah di bahas hingga 6 kali dalam rapat terbatas bersama para menteri Kabinet Kerja. Namun, Jokowi justru untuk kesekian kalinya menagih janji terobosan yang dimaksud.



"Tolong digarisbawahi," tegas Jokowi dengan nada tinggi, saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Jokowi kemudian meyinggung persoalan izin investasi yang hingga saat ini dianggap belum cukup nendang. Padahal, sudah berbagai kebijakan dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi masalah perizinan.

Rapat terbatas kali ini sendiri dihadiri oleh para menteri Kabinet Kerja yang bertugas menjaga kondisi perekonomian nasional. Mulai dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.



Berikut penjelasan lengkap Jokowi saat memimpin rapat terbatas :

Kembali lagi urusan investasi, ekspor, perpajakan, hari ini kita rataskan lagi. Ini adalah ratas yang ke 6. Tolong digarisbawahi. Ini adalah ratas yang ke 6 yang terkait keinginan saya sejak awal untuk terobosan kebijakan di bidang investasi, di bidang ekspor, dan di bidang perpajakan.

Saya kira saya juga sudah berkali-kali menyampaikan, ekspor, investasi adalah kunci utama kita dalam menyelesaikan neraca perdagangan, defisit neraca transaksi berjalan. Sehingga, saya harapkan, terakhir. Saya minta supaya kebijakan yang terkait dengan investasi dan ekspor itu betul-betul konkret, betul-betul dieksekusi. Benar-benar kita mendengar dari kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para pelaku.

Misalnya, kebijakan investasi, urusan perizinan, tak ada tendangannya apa-apa menurut saya sampai saat ini. Investasi juga tidak.






(dru) Next Article Pidato Lengkap Jokowi Saat Sentil Menteri ESDM & BUMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular