Sabar Pak Presiden! Ketika Jokowi Marah Lagi di Depan Menteri

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 June 2019 16:08
Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kesekian kalinya tak ragu melampiaskan kejengkelannya di depan menteri
Foto: Presiden Joko Widodo Beli Batik di Pasar Beringharjo (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kesekian kalinya tak ragu melampiaskan kejengkelannya di depan menteri Kabinet Kerja atas persoalan loyonya kinerja investasi dan ekspor.

Padahal, keduanya menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang sudah beberapa tahun ini menjadi masalah yang belum bisa terselesaikan.

"Sudah berkali-kali disampaikan, ekspor, investasi, kunci utama kita dalam menyelesaikan neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden dengan nada tinggi, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Sabar Pak Presiden, Ketika Jokowi Marah Lagi di Depan MenteriFoto: Presiden Joko Widodo Menerima Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)


Jokowi pun mencontohkan, misalnya seperti masalah perizinan yang sangat mempengaruhi arus investasi masuk ke Indonesia. Meskipun sudah ada perbaikan, Jokowi tak memungkiri bahwa persoalan izin masih menjadi perhatian khusus



"Misalnya, kebijakan investasi. Urusan perizinan. Tak ada tendangan kalo menurut saya sampai saat ini," tegas Jokowi.

Maka dari itu, kepala negara meminta ada kebijakan konkret yang dapat dirumuskan menteri Kabinet Kerja agar masalah investasi dan ekspor bisa betul-betul diselesaikan untuk menjamin kestabilan perekonomian dari dinamika eksternal.

"Sehingga saya harapkan. Terakhir, saya minta kebijakan yang berkaitan investasi ekspor ini betul-betul konkret di eksekusi. Kita mendengar kesulitan apa yang dialami pelaku," tegasnya.




(dru) Next Article Ini yang Buat Jokowi Jengkel Sama Menteri, Sabar Ya Pak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular