Proyek Blok Masela Diteken, Shell Masih Minat atau Hengkang?

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
19 June 2019 14:29
SKK Migas mengatakan Shell masih ikut serta di konsorsium Blok Masela
Foto: REUTERS/Toby Melville
Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan INPEX Corporation (INPEX) telah melaksanakan penandatanganan perjanjian awal atau Head of Agreement (HOA) tentang pengembangan lapangan hulu migas Abadi di Blok Masela, di Kepulauan Tanimbar, Maluku.

HOA tersebut ditandatangani pada pertemuan G20 di Jepang, Minggu (16/6/2019), dan dilakukan antara Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dengan Presiden Direktur INPEX Indonesia Shunichiro Sugaya.



Adapun, INPEX telah berkonsorsium dengan Shell untuk mengerjakan proyek Masela ini. Lalu, bagaimana kabar dari Shell yang sempat dikabarkan hengkang beberapa waktu lalu?

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kembali menegaskan, Shell masih ikut serta dalam konsorsium pengerjaan proyek Lapangan Abadi Blok Masela ini. Memang, ketika penandatanganan kemarin, pihak dari Shell tidak ikut hadir menyaksikan.

"Shell masih ikut dalam konsorsium kok. Memang waktu tanda tangan HOA kemarin hanya dengan INPEX, karena INPEX kan lead operator-nya, jadi buat kami siapa yang lead itu sudah cukup," ujar Dwi saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Sebelumnya, sempat terhembus kabar, karena peliknya urusan pengesahan rencana pengembangan (POD), proyek tersebut terancam ditinggalkan oleh Shell.

Kabar tersebut muncul dari sumber Reuters yang mengatakan Royal Dutch Shell ingin melego 35% sahamnya dari proyek gas alam cair (LNG) Lapangan Abadi itu. Nilai saham itu setara dengan US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.200/US$).

Seperti dilansir dari Reuters, Jumat (3/5/2019), perusahaan migas asal Eropa ini akan menjual sahamnya untuk mendukung pembayaran atas akuisisi BG Group senilai US$ 54 miliar pada 2015.

Terkait hal ini, Dwi pun sudah menegaskan, Blok Masela tidak ada masalah dan sampai saat ini Inpex sebagai lead operator juga terus fokus ke progres pengembangan proyek.

"Secara informal, Shell Indonesia menyatakan tidak ada rencana penjualan. Kalaupun Shell keluar dari blok Masela, tidak begitu menganggu karena masih terdapat Inpex sebagai lead operator," pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Inpex Serahkan Revisi Rencana Pengembangan Proyek Masela

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular