Jejak Sjamsul Nursalim di Ritel, Berapa Banyak Kuasai Mal?
Redaksi, CNBC Indonesia
13 June 2019 12:04
Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Sjamsul Nursalim kembali mencuat usai penetapan status hukumnya sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Jejak bisnisnya jadi sorotan, mulai dari PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)--perusahaan ban yang didirikan Sjamsul pada 1951 hingga perusahaan multi ritel di bawah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) atau MAP.
Yang menarik, MAP mengklaim menguasai rata-rata 30-40 persen toko ritel untuk merek-merek ternama dari pakaian hingga produk makanan minuman pada mal-mal besar antara lain di Jabodetabek.
"Beliau memang pendiri MAP," kata Direktur PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Handaka Sentosa kepada CNBC Indonesia.
Seberapa besar produk dan merek-merek di bawah MAP menguasai pusat perbelanjaan atau mal?
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan bilang, klaim MAP dengan punguasaan sampai 30-40 persen sangat mungkin, tapi hanya di mal-mal tertentu saja. Ia merinci ada puluhan mal anggotanya menjual produk-produk MAP sampai 30%.
"Dari 320 mal anggota APPBI mungkin sekitar 6% sampai 8% di antaranya MAP mendominasi sampai 30%," katanya kepada CNBC Indonesia.
Namun, kata Ridwan, sisanya diperkirakan di bawah 30%. Ia juga memastikan tak semua mal di anggotanya menjual jaringan merek milik MAP.
Jejaring produk dan toko MAP memang lebih menjual pada produk ternama, antara lain Zara, Marks & Spencer, Stradivarius, Oysho, Mango, Lacoste, Oasis, Camper, Loewe, Dr. Martens, Pandora, Calvin Klein dan lain-lain. Sport Station, Reebok, Adidas, Converse, Speedo, Airwalk, Crocs, Diadora, Nike, Mizuno, dan lainnya.
(dru) Next Article Kasus BLBI, Sjamsul Nursalim & Istri Resmi Jadi Tersangka KPK
Yang menarik, MAP mengklaim menguasai rata-rata 30-40 persen toko ritel untuk merek-merek ternama dari pakaian hingga produk makanan minuman pada mal-mal besar antara lain di Jabodetabek.
"Beliau memang pendiri MAP," kata Direktur PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Handaka Sentosa kepada CNBC Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan bilang, klaim MAP dengan punguasaan sampai 30-40 persen sangat mungkin, tapi hanya di mal-mal tertentu saja. Ia merinci ada puluhan mal anggotanya menjual produk-produk MAP sampai 30%.
"Dari 320 mal anggota APPBI mungkin sekitar 6% sampai 8% di antaranya MAP mendominasi sampai 30%," katanya kepada CNBC Indonesia.
Namun, kata Ridwan, sisanya diperkirakan di bawah 30%. Ia juga memastikan tak semua mal di anggotanya menjual jaringan merek milik MAP.
Jejaring produk dan toko MAP memang lebih menjual pada produk ternama, antara lain Zara, Marks & Spencer, Stradivarius, Oysho, Mango, Lacoste, Oasis, Camper, Loewe, Dr. Martens, Pandora, Calvin Klein dan lain-lain. Sport Station, Reebok, Adidas, Converse, Speedo, Airwalk, Crocs, Diadora, Nike, Mizuno, dan lainnya.
 Foto: Infografis/Sjamsul Nursalim Tersangka BLBI/Edward Ricardo |
(dru) Next Article Kasus BLBI, Sjamsul Nursalim & Istri Resmi Jadi Tersangka KPK
Most Popular