
Calon Kuat Dirut Baru PLN dari Internal?
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
10 June 2019 20:45

Jakarta, CNBC Indonesia- Calon kuat pengganti Sofyan Basir untuk duduk di kursi tertinggi perusahaan setrum negara masih menjadi teka-teki. Dorongan untuk mengangkat pimpinan dari internal perusahaan juga semakin menguat.
Terkait hal ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara memilih bersikap hati-hati menentukan pengganti Direktur Utama PT PLN (Persero). Sekretaris Menteri BUMN Imam Aprianto mengatakan beberapa calon berasal dari internal dan eksternal.
"PLN itu perusahaan besar, saat ini asetnya paling besar. Perlu hati-hati memilih orang," kata Imam, Senin (10/06/2019).
Dia menegaskan yang terpenting calon-calon tersebut bisa memenuhi syarat. Proses seleksinya menurutnya ada assessment center, independent, dan lulus uji kelayakan dan kepatuhan.
"Saya rasa kalau jadi direksi PLN capable semua, kuat semua, tinggal cari leadership paling bagus, tinggal ditimbang-timbang," katanya.
Saat ini, yang menjadi pelaksana Tugas Dirut PLN yakni Djoko Raharjo Abumanan sejak 29 Mei 2019. Djoko menggantikan Muhammad Ali yang sempat menjabat Plt Dirut selama 30 hari.
Seperti diketahui, kursi Direktur Utama PLN sebelumnya diisi oleh Sofyan Basir yang sebelumnya dinonaktifkan akibat terlibat kasus dugaan suap di PLTU Riau I. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status tersangka ke Sofyan Basir dan menahannya kemarin lusa.
Akibatnya, pelat merah kelistrikan ini kembali merombak direksi dengan susunan sebagai berikut:
- Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN, Djoko R Abumanan, menjadi Plt Direktur Utama PLN merangkap Direktur Pengadaan Strategis 2
- Direktur Pengadaan Strategis 2, Supangkat Iwan Santoso, menjadi Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN
- Direktur Utama PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, menjadi Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN.
(gus) Next Article Bawahi 65 Perusahaan, Ini 4 Janji Bos Baru PLN
Terkait hal ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara memilih bersikap hati-hati menentukan pengganti Direktur Utama PT PLN (Persero). Sekretaris Menteri BUMN Imam Aprianto mengatakan beberapa calon berasal dari internal dan eksternal.
Dia menegaskan yang terpenting calon-calon tersebut bisa memenuhi syarat. Proses seleksinya menurutnya ada assessment center, independent, dan lulus uji kelayakan dan kepatuhan.
"Saya rasa kalau jadi direksi PLN capable semua, kuat semua, tinggal cari leadership paling bagus, tinggal ditimbang-timbang," katanya.
Saat ini, yang menjadi pelaksana Tugas Dirut PLN yakni Djoko Raharjo Abumanan sejak 29 Mei 2019. Djoko menggantikan Muhammad Ali yang sempat menjabat Plt Dirut selama 30 hari.
Seperti diketahui, kursi Direktur Utama PLN sebelumnya diisi oleh Sofyan Basir yang sebelumnya dinonaktifkan akibat terlibat kasus dugaan suap di PLTU Riau I. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status tersangka ke Sofyan Basir dan menahannya kemarin lusa.
Akibatnya, pelat merah kelistrikan ini kembali merombak direksi dengan susunan sebagai berikut:
- Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN, Djoko R Abumanan, menjadi Plt Direktur Utama PLN merangkap Direktur Pengadaan Strategis 2
- Direktur Pengadaan Strategis 2, Supangkat Iwan Santoso, menjadi Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN
- Direktur Utama PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, menjadi Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN.
![]() |
(gus) Next Article Bawahi 65 Perusahaan, Ini 4 Janji Bos Baru PLN
Most Popular