
Dianggap Mahal, Rini Akan Review Harga Tiket Garuda
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
10 June 2019 16:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan akan terus meninjau harga tiket pesawat dari maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Mantan Presiden Direktur Astra International ini mengungkapkan Garuda bisa mencoba memberikan harga yang lebih baik, terutama untuk daerah tertentu. Dengan begitu, BUMN bisa memberikan harga tiket yang lebih baik.
"Saya kan pokoknya mengikuti, setahu saya mengikuti batas batas yang sudah ditentukan Kementerian Perhubungan," ujar Rini di Jakarta, Senin (10/06/2019).
Tiket pesawat Garuda Indonesia menjadi sorotan mengingat sebelum Lebaran 2019 masyarakat mengeluh tingginya tiket pesawat. Keluhan soal tiket ini tak hanya ditujukan kepada Garuda, tetapi juga maskapai penerbangan lain.
Sebelumnya, pada Lebaran tahun ini, Garuda mencatat penurunan penumpang sekitar 5% dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan penurunan penumpang hanya terjadi jika dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.
Namun jika dibandingkan dengan hari biasa, jumlah penumpang yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia tetap mengalami peningkatan saat Lebaran tahun ini.
"Penumpang Garuda bila dibandingkan antara hari biasa dan lebaran, meningkat lebih kurang 15% - 20%," jelasnya.
Garuda juga membantah dugaan duopoli yang dialamatkan padanya. Ikhsan menjelaskan perhitungan harga tiket pesawat sudah dilakukan dengan hitungan yang benar dan sesuai aturan yang berlaku.
"Garuda Indonesia tidak pernah melakukan praktek duopoli dalam menentukan harga tiketnya kepada publik dan Garuda patuh atas seluruh aturan yang mengikat yang dikeluarkan oleh pemerintah," tegasnya.
Seperti diketahui, melalui data yang dipaparkan oleh PT Angkasa Pura II (Persero), pada H+1 Lebaran tahun ini, terjadi penurunan signifikan pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tercatat, jumlah penumpang di H+1 lebaran di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 30.576 orang pada pukul 12.43 WIB, sementara hingga 17.08 WIB tercatat sebanyak 121.597 penumpang.
Perlu disampaikan bahwa data tersebut adalah sifatnya sementara karena masih ada penerbangan dan penumpang yang belum masuk dalam rekapitulasi.
Adapun jumlah penumpang pada pada H+1 2018 atau tahun lalu di Soekarno Hatta mencapai 195.517 orang. Salah satu penyebab penurunan penumpang pesawat pada lebaran tahun ini adalah harga tiket yang tinggi. Ini menyebabkan banyak penumpang yang menggunakan moda transportasi lain.
Simak bagaimana mencari formulasi harga tiket.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Menteri Rini: Tidak Mungkin Saya Turunkan Harga Tiket Garuda
Mantan Presiden Direktur Astra International ini mengungkapkan Garuda bisa mencoba memberikan harga yang lebih baik, terutama untuk daerah tertentu. Dengan begitu, BUMN bisa memberikan harga tiket yang lebih baik.
"Saya kan pokoknya mengikuti, setahu saya mengikuti batas batas yang sudah ditentukan Kementerian Perhubungan," ujar Rini di Jakarta, Senin (10/06/2019).
Tiket pesawat Garuda Indonesia menjadi sorotan mengingat sebelum Lebaran 2019 masyarakat mengeluh tingginya tiket pesawat. Keluhan soal tiket ini tak hanya ditujukan kepada Garuda, tetapi juga maskapai penerbangan lain.
Sebelumnya, pada Lebaran tahun ini, Garuda mencatat penurunan penumpang sekitar 5% dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan penurunan penumpang hanya terjadi jika dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.
Namun jika dibandingkan dengan hari biasa, jumlah penumpang yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia tetap mengalami peningkatan saat Lebaran tahun ini.
"Penumpang Garuda bila dibandingkan antara hari biasa dan lebaran, meningkat lebih kurang 15% - 20%," jelasnya.
Garuda juga membantah dugaan duopoli yang dialamatkan padanya. Ikhsan menjelaskan perhitungan harga tiket pesawat sudah dilakukan dengan hitungan yang benar dan sesuai aturan yang berlaku.
"Garuda Indonesia tidak pernah melakukan praktek duopoli dalam menentukan harga tiketnya kepada publik dan Garuda patuh atas seluruh aturan yang mengikat yang dikeluarkan oleh pemerintah," tegasnya.
Seperti diketahui, melalui data yang dipaparkan oleh PT Angkasa Pura II (Persero), pada H+1 Lebaran tahun ini, terjadi penurunan signifikan pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tercatat, jumlah penumpang di H+1 lebaran di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 30.576 orang pada pukul 12.43 WIB, sementara hingga 17.08 WIB tercatat sebanyak 121.597 penumpang.
Perlu disampaikan bahwa data tersebut adalah sifatnya sementara karena masih ada penerbangan dan penumpang yang belum masuk dalam rekapitulasi.
Simak bagaimana mencari formulasi harga tiket.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Menteri Rini: Tidak Mungkin Saya Turunkan Harga Tiket Garuda
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular