Tak Punya Uang, Jet Airways Setop Penerbangan
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
10 June 2019 15:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai asal india, Jet Airways, terpaksa menghentikan operasinya lantaran kehabisan biaya. Maskapai ini membutuhkan dana segera, sedikitnya hampir 1000 crores atau sekitar Rp 10 miliar untuk dapat menyelamatkan beberapa pekerja dan memulai kembali operasinya.
Rabu malam (17/4/2019) bulan lalu, Jet Airways dilaporkan menghentikan sementara operasi penerbangan domestik dan internasionalnya, dilansir dari Syfy Finance, Senin (10/6/2019).
Maskapai kemudian mengonfirmasi bahwa penerbangan pada pukul 22:30 waktu setempat memang menjadi penerbangan yang terakhir. Hal ini terjadi karena manajemen Jet Airways tidak memiliki sisa uang di akunnya.
Selain itu, pemberi pinjaman untuk maskapai itu menolak untuk menyediakan dana sementara yang diperlukan untuk dapat beroperasi.
Tidak lama setelah laporan itu muncul, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat umum termasuk di berbagai media sosial termasuk twitter, menyampaikan keprihatinan mereka dan beberapa bahkan mengirimkan doa untuk staf Jet Airways.
Mengutip Sify Finance, Jet Airways memiliki 20.000 karyawan. Menurut perusahaan, sekitar 15% pilot dan manajemen seniornya saat itu belum dibayarkan gajinya selama tiga bulan. Seluruh tenaga kerja belum menerima gaji untuk bulan Maret.
Otoritas mengatakan masalah keuangan ini telah memengaruhi banyak karyawan dan beberapa dari mereka bahkan harus menggunakan tabungan mereka untuk dapat tetap bekerja. Beberapa dari mereka juga dilaporkan melamar pekerjaan di maskapai saingannya seperti SpiceJet, IndiGo, dan Vistara dengan penurunan gaji hampir 30%-50%.
Investor dan pemberi pinjaman yang ada juga mengalami kesulitan menyuntikkan lebih banyak dana ke maskapai. Bahkan, utangnya telah membawa dampak tambahan.
Saat ini, tercatat setidaknya ada Rs 8100 crores utang di neraca perusahaan dan hal ini menurunkan valuasi saham.
Namun, surat resmi perusahaan kepada Bursa Efek Bombay mengisyaratkan akan ada kebangkitan kembali.
Dalam tanggapannya ke bursa, maskapai mengatakan, "The Expressions of Interest (EOI) telah diterima dan dokumen penawaran telah dikeluarkan untuk penerima yang memenuhi syarat hari ini (Rabu). Dokumen-dokumen tawaran antara lain telah meminta rencana untuk kebangkitan kembali perusahaan secara cepat. Proses penawaran akan berakhir pada 10 Mei 2019 ... Kami secara aktif bekerja untuk mencoba dan memastikan bahwa proses penawaran mengarah ke solusi yang layak untuk perusahaan."
CEO Jet Vinay Dube tetap optimistis pesawat mereka akan lepas landas tetapi tidak yakin apakah semua 20.000 karyawan akan mengundurkan diri dan mendapat pekerjaan baru.
Dia menulis kepada karyawan, "kita juga harus realistis bahwa proses penjualan akan memakan waktu dan akan menimbulkan beberapa tantangan bagi kita, yang banyak di antaranya yang kita tidak punya jawabannya hari ini."
Laporan terbaru mengatakan bahwa dari empat penawar, hanya satu konsorsium yang tersisa sebagai pilihan. Selain menuntut agar co-founder Naresh Goyal diusir sepenuhnya dari Jet, konsorsium ini juga dilaporkan meminta penghapusan 100% dari utang.
(prm) Next Article Gara-Gara Utang, Jet Airways Akan Berhenti Beroperasi
Rabu malam (17/4/2019) bulan lalu, Jet Airways dilaporkan menghentikan sementara operasi penerbangan domestik dan internasionalnya, dilansir dari Syfy Finance, Senin (10/6/2019).
Maskapai kemudian mengonfirmasi bahwa penerbangan pada pukul 22:30 waktu setempat memang menjadi penerbangan yang terakhir. Hal ini terjadi karena manajemen Jet Airways tidak memiliki sisa uang di akunnya.
Tidak lama setelah laporan itu muncul, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat umum termasuk di berbagai media sosial termasuk twitter, menyampaikan keprihatinan mereka dan beberapa bahkan mengirimkan doa untuk staf Jet Airways.
Mengutip Sify Finance, Jet Airways memiliki 20.000 karyawan. Menurut perusahaan, sekitar 15% pilot dan manajemen seniornya saat itu belum dibayarkan gajinya selama tiga bulan. Seluruh tenaga kerja belum menerima gaji untuk bulan Maret.
Otoritas mengatakan masalah keuangan ini telah memengaruhi banyak karyawan dan beberapa dari mereka bahkan harus menggunakan tabungan mereka untuk dapat tetap bekerja. Beberapa dari mereka juga dilaporkan melamar pekerjaan di maskapai saingannya seperti SpiceJet, IndiGo, dan Vistara dengan penurunan gaji hampir 30%-50%.
![]() |
Investor dan pemberi pinjaman yang ada juga mengalami kesulitan menyuntikkan lebih banyak dana ke maskapai. Bahkan, utangnya telah membawa dampak tambahan.
Saat ini, tercatat setidaknya ada Rs 8100 crores utang di neraca perusahaan dan hal ini menurunkan valuasi saham.
Namun, surat resmi perusahaan kepada Bursa Efek Bombay mengisyaratkan akan ada kebangkitan kembali.
Dalam tanggapannya ke bursa, maskapai mengatakan, "The Expressions of Interest (EOI) telah diterima dan dokumen penawaran telah dikeluarkan untuk penerima yang memenuhi syarat hari ini (Rabu). Dokumen-dokumen tawaran antara lain telah meminta rencana untuk kebangkitan kembali perusahaan secara cepat. Proses penawaran akan berakhir pada 10 Mei 2019 ... Kami secara aktif bekerja untuk mencoba dan memastikan bahwa proses penawaran mengarah ke solusi yang layak untuk perusahaan."
CEO Jet Vinay Dube tetap optimistis pesawat mereka akan lepas landas tetapi tidak yakin apakah semua 20.000 karyawan akan mengundurkan diri dan mendapat pekerjaan baru.
Dia menulis kepada karyawan, "kita juga harus realistis bahwa proses penjualan akan memakan waktu dan akan menimbulkan beberapa tantangan bagi kita, yang banyak di antaranya yang kita tidak punya jawabannya hari ini."
Laporan terbaru mengatakan bahwa dari empat penawar, hanya satu konsorsium yang tersisa sebagai pilihan. Selain menuntut agar co-founder Naresh Goyal diusir sepenuhnya dari Jet, konsorsium ini juga dilaporkan meminta penghapusan 100% dari utang.
(prm) Next Article Gara-Gara Utang, Jet Airways Akan Berhenti Beroperasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular