
PHK 2.400 Karyawan, Maskapai Terbesar India Bangkrut?

Jakarta, CNBC Indonesia - Deretan maskapai dunia yang terdampak pandemi Covid-19 terus bertambah. Terbaru giliran maskapai penerbangan India, IndiGo, yang mengungkapkan dampak buruk pandemi terhadap operasional perusahaan.
IndiGo mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 10% dari 24.000 karyawan perseroan. Hal itu sejalan dengan penurunan pendapatan perusahaan. Bulan lalu, IndiGo mengatakan akan memangkas biaya operasional hingga US$ 533 juta atau setara Rp 7,785 triliun.
Seperti dikutip BBC pada Jumat (24/7/2020), dalam sebuah surat kepada investor, CEO IndiGo Ronojoy Dutta mengatakan, Tidak mungkin bagi perusahaan kami untuk melalui badai ekonomi ini tanpa melakukan pengorbanan untuk mempertahankan operasional bisnis kami."
Menurut data perseroan, IndiGo merupakan maskapai penumpang terbesar di India dengan pangsa pasar 48,9%. Per Maret lalu, perusahaan masih mengumumkan keuntungan alias untuk 10 tahun secara beruntun.
Kabar dari IndiGo ini menambah daftar perusahaan maskapai dunia yang dihantam pandemi Covid-19. Bulan lalu, Badan Industri Penerbangan Global memperingatkan penurunan perjalanan yang disebabkan pandemi akan berimbas kepada kerugian maskapai penerbangan lebih dari US$ 84 miliar (Rp 1.226,777 triliun).
Sebelum IndiGo, British Airways pun mengumumkan akan mempensiunkan seluruh armada Boeing 747 karena lesunya tingkat perjalanan penumpang. Pada Rabu giliran Qantas yang mengakhiri operasional Boeing 747 dalam sebuah perjalanan dari Sydney menuju California, AS.
(miq/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Tiket Pesawat Mulai 'Beterbangan', Ini Biang Keroknya