
Kabar Baik! Perjanjian Dagang AS-Jepang Sebentar Lagi Rampung
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 May 2019 15:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berharap dapat mengumumkan kesepakatan dagang dengan Jepang dalam waktu dekat. Hal itu ia sampaikan saat mengadakan konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Senin (27/5/2019).
Dalam kunjungan kenegaraan selama empat hari ini, Trump mengatakan tujuannya adalah untuk menghilangkan hambatan perdagangan sehingga memberikan pijakan yang adil bagi ekspor AS di Jepang.
Selama press briefing, pasar saham Nikkei di Jepang terus mencatatkan kenaikan karena para pelaku pasar menganggap apa yang terjadi saat itu akan berdampak positif.
Mengutip CNBC International, meski Trump menyebut selisih perdagangan AS dengan Jepang "luar biasa besar" tetapi ia juga berharap dapat mengatasinya.
"Mereka adalah orang-orang bisnis yang brilian, negosiator yang brilian, dan telah menempatkan kami di tempat yang sulit tetapi saya pikir kami akan memiliki kesepakatan dengan Jepang," kata Trump.
Sementara itu Abe mengatakan kedua pemimpin telah sepakat untuk mempercepat pembicaraan perdagangan dua arah.
Trump sebelumnya secara eksplisit mengaitkan perdagangan dan keamanan, koneksi yang mengganggu Jepang, yang membuat hubungannya dengan AS sebagai inti dari kebijakan pertahanannya.
"Ini semua masalah neraca," kata Trump di awal pembicaraannya dengan Abe.
"Ketika saya berbicara tentang ancaman keamanan, saya berbicara tentang neraca," katanya, seraya menambahkan bahwa Jepang telah membeli 'perlengkapan militer AS dalam jumlah yang sangat besar'."
Pada hari Minggu, Trump memposting di akun Twitter-nya bahwa ia memperkirakan langkah besar dalam perdagangan baru akan terjadi sampai setelah pemilihan majelis tinggi Jepang pada bulan Juli.
"Dari segi perdagangan, saya pikir kami akan mengumumkan beberapa hal, mungkin pada Agustus, itu akan sangat baik untuk kedua negara," kata Trump, Senin. "Saya kira, kita akan membuat neraca perdagangan, diluruskan dengan cepat."
Abe, yang telah mengembangkan hubungan dekat dengan Trump sejak pemimpin AS itu datang ke kantornya, menekankan kedekatan hubungan mereka.
"Kunjungan Presiden Trump dan Nyonya Trump ini adalah kesempatan emas untuk secara jelas menunjukkan ikatan yang tak tergoyahkan kepada seluruh dunia dan di dalam Jepang juga," kata Abe pada konferensi pers.
Trump dan Abe telah menunjukkan persahabatan, tetapi keduanya juga memiliki ketidaksepakatan kebijakan tentang perdagangan dan Korea Utara.
Trump bahkan telah mengancam akan menerapkan tarif masuk pada perusahaan pembuat mobil Jepang. Dia juga mempelopori perang dagang dengan China, yang mana telah merugikan banyak pasar di seluruh dunia dan membingungkan sekutu AS, termasuk Jepang dan Uni Eropa.
Meski para sekitu itu setuju bahwa praktik dagang China tidak adil, namun mereka keberatan negaranya dijatuhi sanksi.
Abe dan Trump juga membahas Korea Utara.
"Saya pribadi berpikir bahwa banyak hal baik akan datang bersama Korea Utara. Saya merasakannya. Saya mungkin benar, saya mungkin salah, tetapi saya merasakannya," kata Trump, Senin.
Pada hari Minggu, Trump mengatakan dia tidak khawatir tentang peluncuran rudal baru-baru ini yang dilakukan oleh Korea Utara. Hal itu membuatnya berselisih dengan penasihat keamanan nasionalnya sendiri, John Bolton, yang mengatakan uji coba rudal jarak pendek Pyongyang baru-baru ini melanggar resolusi Dewan Keamanan AS.
Jepang pun mendukung pendapat Bolton. Mereka juga membahas Iran. Abe sedang mempertimbangkan perjalanan ke sana bulan depan untuk mencoba meredakan ketegangan yang meningkat antara Iran dan Amerika Serikat, menurut media dalam negeri.
"Kita akan melihat apa yang terjadi," kata Trump. "Tapi saya tahu pasti bahwa perdana menteri sangat dekat dengan kepemimpinan Iran, dan kita akan melihat apa yang terjadi."
Selain itu, pada hari Senin juga, Trump bertemu keluarga warga Jepang yang telah diculik oleh Korea Utara selama beberapa dekade.
Saksikan video berikut ini mengenai pertemuan Trump-Abe di Washington bulan lalu.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Usai Sumo & Main Golf, Trump & Abe Bahas Perjanjian Dagang
Dalam kunjungan kenegaraan selama empat hari ini, Trump mengatakan tujuannya adalah untuk menghilangkan hambatan perdagangan sehingga memberikan pijakan yang adil bagi ekspor AS di Jepang.
Selama press briefing, pasar saham Nikkei di Jepang terus mencatatkan kenaikan karena para pelaku pasar menganggap apa yang terjadi saat itu akan berdampak positif.
"Mereka adalah orang-orang bisnis yang brilian, negosiator yang brilian, dan telah menempatkan kami di tempat yang sulit tetapi saya pikir kami akan memiliki kesepakatan dengan Jepang," kata Trump.
Sementara itu Abe mengatakan kedua pemimpin telah sepakat untuk mempercepat pembicaraan perdagangan dua arah.
Trump sebelumnya secara eksplisit mengaitkan perdagangan dan keamanan, koneksi yang mengganggu Jepang, yang membuat hubungannya dengan AS sebagai inti dari kebijakan pertahanannya.
"Ini semua masalah neraca," kata Trump di awal pembicaraannya dengan Abe.
![]() |
"Ketika saya berbicara tentang ancaman keamanan, saya berbicara tentang neraca," katanya, seraya menambahkan bahwa Jepang telah membeli 'perlengkapan militer AS dalam jumlah yang sangat besar'."
Pada hari Minggu, Trump memposting di akun Twitter-nya bahwa ia memperkirakan langkah besar dalam perdagangan baru akan terjadi sampai setelah pemilihan majelis tinggi Jepang pada bulan Juli.
"Dari segi perdagangan, saya pikir kami akan mengumumkan beberapa hal, mungkin pada Agustus, itu akan sangat baik untuk kedua negara," kata Trump, Senin. "Saya kira, kita akan membuat neraca perdagangan, diluruskan dengan cepat."
Abe, yang telah mengembangkan hubungan dekat dengan Trump sejak pemimpin AS itu datang ke kantornya, menekankan kedekatan hubungan mereka.
"Kunjungan Presiden Trump dan Nyonya Trump ini adalah kesempatan emas untuk secara jelas menunjukkan ikatan yang tak tergoyahkan kepada seluruh dunia dan di dalam Jepang juga," kata Abe pada konferensi pers.
Trump dan Abe telah menunjukkan persahabatan, tetapi keduanya juga memiliki ketidaksepakatan kebijakan tentang perdagangan dan Korea Utara.
Trump bahkan telah mengancam akan menerapkan tarif masuk pada perusahaan pembuat mobil Jepang. Dia juga mempelopori perang dagang dengan China, yang mana telah merugikan banyak pasar di seluruh dunia dan membingungkan sekutu AS, termasuk Jepang dan Uni Eropa.
Meski para sekitu itu setuju bahwa praktik dagang China tidak adil, namun mereka keberatan negaranya dijatuhi sanksi.
Abe dan Trump juga membahas Korea Utara.
"Saya pribadi berpikir bahwa banyak hal baik akan datang bersama Korea Utara. Saya merasakannya. Saya mungkin benar, saya mungkin salah, tetapi saya merasakannya," kata Trump, Senin.
Pada hari Minggu, Trump mengatakan dia tidak khawatir tentang peluncuran rudal baru-baru ini yang dilakukan oleh Korea Utara. Hal itu membuatnya berselisih dengan penasihat keamanan nasionalnya sendiri, John Bolton, yang mengatakan uji coba rudal jarak pendek Pyongyang baru-baru ini melanggar resolusi Dewan Keamanan AS.
Jepang pun mendukung pendapat Bolton. Mereka juga membahas Iran. Abe sedang mempertimbangkan perjalanan ke sana bulan depan untuk mencoba meredakan ketegangan yang meningkat antara Iran dan Amerika Serikat, menurut media dalam negeri.
"Kita akan melihat apa yang terjadi," kata Trump. "Tapi saya tahu pasti bahwa perdana menteri sangat dekat dengan kepemimpinan Iran, dan kita akan melihat apa yang terjadi."
Selain itu, pada hari Senin juga, Trump bertemu keluarga warga Jepang yang telah diculik oleh Korea Utara selama beberapa dekade.
Saksikan video berikut ini mengenai pertemuan Trump-Abe di Washington bulan lalu.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Usai Sumo & Main Golf, Trump & Abe Bahas Perjanjian Dagang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular