
Akankah Chevron Bermitra dengan Pertamina di Blok Rokan?
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
23 May 2019 10:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah memutuskan untuk memberikan Blok Rokan, blok minyak tersubur di RI, ke tangan PT Pertamina (Persero). Pemerintah pun mewajibkan agar BUMN migas tersebut mencari mitra dalam mengelola blok raksasa itu.
Lalu, apakah Chevron sebagai pengelola sebelumnya berminat untuk menjadi mitra Pertamina?
Senior Vice President Policy and Government and Public Affairs PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) Wahyu Budiarto mengatakan pihaknya belum memberi kepastian untuk kembali terlibat di Blok Rokan. Menurutnya, Chevron saat ini masih fokus untuk memastikan proses transisi alih kelola Blok Rokan ke Pertamina berjalan lancar.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, Pertamina harus bermitra untuk mengelola Blok Rokan.
"Itu juga jadi perhitungan ESDM, makanya di Kepmen [keputusan menteri] saya, Rokan itu kita wajibkan sebelum ambilalih kelola di 8 Agustus 2021, Pertamina wajib untuk bermitra," kata Jonan dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Selasa (23/10/2018).
Mitra untuk mengelola bisa dari dalam atau luar negeri, tapi yang pasti harus dipilih yang terbaik agar bisa pertahankan produksi atau bahkan ditingkatkan. "Dan harapan pemerintah supaya hulu migas yang dikelola Pertamina itu bisa efisien."
Adapun, saat ini Pertamina (Persero) membuka opsi untuk bermitra dalam mengelola Blok Rokan.
Pada Selasa 31 Juli 2018), Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar mengumumkan pengelola Blok Rokan mulai 2021-2041. Pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia kepada Pertamina dengan mempertimbangkan potensi pendapatan negara yang lebih baik di masa yang akan datang.
Data Pertamina mencatat, Blok Rokan yang memiliki luas 6.264 km2, pada 2016 lalu masih mampu menghasilkan minyak hingga 256.000 bph (barel per hari) atau hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saat ini.
Blok Rokan, yang berada di Provinsi Riau ini, adalah blok terbesar di RI yang selama 94 tahun terakhir dikuasai oleh Chevron Pasific Indonesia. Perusahaan migas asal Amerika Serikat ini, pertama kali datang ke Sumatra dan ekspedisi di lokasi tersebut pada 1924. Dan, melakukan produksi pertama pada 1952.
Jonan blak-blakan soal Freeport dan Blok Rokan.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Masa Depan Rokan Di Tangan Pertamina
Lalu, apakah Chevron sebagai pengelola sebelumnya berminat untuk menjadi mitra Pertamina?
Senior Vice President Policy and Government and Public Affairs PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) Wahyu Budiarto mengatakan pihaknya belum memberi kepastian untuk kembali terlibat di Blok Rokan. Menurutnya, Chevron saat ini masih fokus untuk memastikan proses transisi alih kelola Blok Rokan ke Pertamina berjalan lancar.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, Pertamina harus bermitra untuk mengelola Blok Rokan.
"Itu juga jadi perhitungan ESDM, makanya di Kepmen [keputusan menteri] saya, Rokan itu kita wajibkan sebelum ambilalih kelola di 8 Agustus 2021, Pertamina wajib untuk bermitra," kata Jonan dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Selasa (23/10/2018).
Mitra untuk mengelola bisa dari dalam atau luar negeri, tapi yang pasti harus dipilih yang terbaik agar bisa pertahankan produksi atau bahkan ditingkatkan. "Dan harapan pemerintah supaya hulu migas yang dikelola Pertamina itu bisa efisien."
Adapun, saat ini Pertamina (Persero) membuka opsi untuk bermitra dalam mengelola Blok Rokan.
Data Pertamina mencatat, Blok Rokan yang memiliki luas 6.264 km2, pada 2016 lalu masih mampu menghasilkan minyak hingga 256.000 bph (barel per hari) atau hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saat ini.
Blok Rokan, yang berada di Provinsi Riau ini, adalah blok terbesar di RI yang selama 94 tahun terakhir dikuasai oleh Chevron Pasific Indonesia. Perusahaan migas asal Amerika Serikat ini, pertama kali datang ke Sumatra dan ekspedisi di lokasi tersebut pada 1924. Dan, melakukan produksi pertama pada 1952.
Jonan blak-blakan soal Freeport dan Blok Rokan.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Masa Depan Rokan Di Tangan Pertamina
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular